Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan
PADANG. Setengah luas lahan irigasi jagung di lahan jagung di Aie Tajun Kecamatan Lubu Alung Kabupaten Padang Pariaman mengalami kerusakan. Dari luas lahan jagung sebesar 13.000 hektare (ha), baru 6.674 ha lahan yang telah dialiri irigasi dalam kondisi prima.
Selain minimnya anggaran untuk memperbaiki irigasi, bendungan yang mengairi lahan juga kering. Saat hujan tiba, bendungan tidak mampu menampung air secara maksimal. Begitu pun saat musim kering, air dari bendungan tidak dapat menampung tabungan air. Akibatnya, petani jagung di kecamatan setempat tidak semangat menanam jagung.
Kondisi ini kian diperparah dengan harga benih jagung yang terbilang mahal mencapai Rp 300.000 per lima kilogram (kg). Padahal jika normal harga benih jagung mencapai Rp 250.000 per lima kg.
Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian berjanji akan membantu menyelesaikan persoalan irigasi ini. Ia akan melakukan perbaikan luas lahan tersier. Sedangkan sisanya, akan dilimpahkan ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang memperbaiki.
"Jika irigasi telah dikerjakan tuntas. Baru nanti saya kasih benih. Irigasi dapat diperbaiki dua sampai tiga kali. Maka hitungan saya dari luas lahan tersebut akan panen hingga 100.000 ton. Maka swasembada bisa terwujud dan impor selesai," tandas Amran pada Kamis (11/12).
Saat ini total luas areal irigasi nasional telah mencapai 7,14 juta ha. Nantinya, perbaikan irigasi akan menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten.
Pemerintah pusat akan menanggung perbaikan luas areal irigasi sebanyak 33% atau seluas 2,37 juta ha. Lalu Pemerintah kabupaten sebesar 51% atau seluas 3,66 juta ha. Terakhir, pemerintah provinsi sebesar 16% atau seluas 1,1 juta ha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News