kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.684.000   -8.000   -0,47%
  • USD/IDR 16.402   2,00   0,01%
  • IDX 6.646   113,79   1,74%
  • KOMPAS100 990   21,69   2,24%
  • LQ45 776   14,22   1,87%
  • ISSI 203   3,92   1,97%
  • IDX30 401   6,72   1,70%
  • IDXHIDIV20 483   8,87   1,87%
  • IDX80 112   2,06   1,87%
  • IDXV30 117   1,19   1,03%
  • IDXQ30 133   2,24   1,72%

Menteri ESDM: Bank Mandiri Bakal Danai Proyek Hilirisasi Lewat Danantara


Rabu, 12 Februari 2025 / 15:56 WIB
Menteri ESDM: Bank Mandiri Bakal Danai Proyek Hilirisasi Lewat Danantara
ILUSTRASI. Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara ke depan bakal mendanai proyek hilirisasi dan proyek strategis lainnya.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara ke depan bakal mendanai proyek hilirisasi dan proyek strategis lainnya. 

"Kalau tidak salah, Bank Mandiri adalah bagian yang nanti masuk di Danantara yang akan membiayai proyek-proyek hilirisasi," kata Bahlil di Jakarta, Selasa (12/2).

Bahlil menegaskan pentingnya hilirisasi dalam penguatan ekonomi nasional dan mengajak investor untuk tidak ragu menanamkan modal di sektor ini. Menurutnya, total investasi yang dibutuhkan untuk proyek hilirisasi di 28 komoditas mencapai US$ 618 miliar.

Baca Juga: Mandiri Investment Forum 2025 Tegaskan Peran Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan

"Jadi ini saya kasih kepada investor, segera bangun pabrik, tapi jangan lupa ketemu sama Menteri ESDM dulu, sebelum kepada dirut banknya," kata Bahlil.

Diberitakan Kontan sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan bahwa pemerintah akan siap meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada Maret 2024.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Tiko, sapaan Kartika di hadapan investor dalam acara Mandiri Investment Forum  (MIF) 2025, Selasa (11/2).

Oleh karena itu, Tiko meminta kepada seluruh pemangku kepentingan untuk bersabar menunggu untuk memastikan rincian yang tepat terkait pembentukan lembaga tersebut.

"Mohon bersabar selama sebulan untuk memastikan bahwa ada perincian yang tepat mengenai organisasi ini. Dan kami akan meluncurkan organisasi ini mudah-mudahan dalam waktu sekitar satu bulan ke depan," ujar Tiko.

Baca Juga: Begini Target Produksi dan Prospek Kinerja Merdeka Group, MDKA & MBMA, di Tahun 2025

Menurutnya, pembentukan Danantara ini bertujuan untuk memperkuat peran BUMN dalam perekonomian nasional serta meningkatkan investasi di Indonesia.

"Ini akan menjadi superholding BUMN dan juga wahana investasi pemerintah di Indonesia," katanya.

Untuk diketahui, DPR RI telah mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Ketiga atas UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negera (BUMN) menjadi Undang-Undang (UU).

Pengesahan UU BUMN oleh DPR ini sekaligus meresmikan BPI Danantara yang diharapkan menjadi mesin utama dalam mengoptimalkan investasi negara dan meningkatkan dividen bagi penerimaan nasional. 

Dengan modal awal yang ditetapkan paling sedikit Rp 1.000 triliun berdasarkan laporan modal konsolidasi BUMN tahun buku 2023 yang mencapai Rp 1.135 triliun, BPI Danantara memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8%.

Selanjutnya: Kena Efisiensi Anggaran Rp 184,9 Miliar, Menteri PAN-RB Ungkap Program yang Dipangkas

Menarik Dibaca: Cek Harga Emas ANTAM dan Beli Lewat Aplikasi Ini! Dijamin Aman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×