kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri ESDM minta Pertamina percepat pengeboran Blok Rokan


Rabu, 25 Desember 2019 / 17:31 WIB
Menteri ESDM minta Pertamina percepat pengeboran Blok Rokan
ILUSTRASI. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif melambaikan tangan usai rapat bersama Komisi VII DPR RI di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (27/11/2019).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Guna menjaga laju produksi, proses transisi alih kelola Blok Rokan menjadi salah satu fokus pemerintah di tahun depan. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menekankan agar proses transisi dari Chevron Pasific Indonesia ke PT Pertamina (Persero) bisa segera diselesaikan di tahun 2020.

Arifin mengatakan, pihaknya mendorong percepatan pelaksanaan proses pengeboran minyak dan gas bumi (migas) di blok yang terletak di Provinsi Riau tersebut. Saat ini, kata Arifin, progres alih kelola antara kedua belah pihak terus berjalan.

Baca Juga: Luhut: Pertamina kemungkinan masuk lebih awal dalam proses alih kelola Blok Rokan

"Kita sudah minta Pertamina proaktif kemudian Chevron bisa membuka pintu, sudah. Tiap minggu Chevron sudah lapor. kemudian kita pertemukan dengan Pertamina," kata Arifin melalui keterangan tertulisnya, Rabu (25/12).

Arifin mengungkapkan, percepatan alih kelola ini dilakukan untuk mempertahankan tingkat produksi Blok Rokan saat jatuh tempo alih kelola di tahun 2021 nanti. Arifin pun meminta kepada Pertamina untuk segera menyiapkan dana untuk investasi pengeboran.

Arifin mengatakan, dari target pengeboran 72 sumur di Blok Rokan pada tahun depan, paling tidak Pertamina sudah bisa melakukan 20 pengeboran. "Pertamina sudah menyiapkan, karena ini Pertamina harus segera melaksanakan 20 poin pengeboran untuk bisa mempertahankan (tingkat produksi), dari 72 target. Ya paling tidak 20 itu bisa dilakukan," jelas Arifin.

Hanya saja, Arifin mengakui masih terdapat beberapa persoalan administrasi dan persoalan penting lainnya antar kedua belah pihak yang bersifat Business to Business (B to B).

"Memang ada beberapa hal yang terkait regulasi dan juga kontrak administratif yang harus diselesaikan. Tapi tahun depan harus selesai," tegas Arifin, tanpa menguraikan sejumlah persoalan yang dimaksud.

Baca Juga: Kedung Keris beroperasi, ExxonMobil bisa tambah produksi hingga 10.000 bph di Cepu

Berdasarkan data Kementerian ESDM, pada awal tahun 2019 ini, produksi Blok Rokan mencapai 207.000 barel per hari atau setara dengan 26% produksi nasional. Dengan tingkat produksi itu, Blok Rokan menjadi tulang punggung produksi minyak nasional sebagai kontributor terbesar. Namun, laju produksi di Blok Rokan terus mengalami penurunan.




TERBARU

[X]
×