kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menuju Pemulihan, Colliers Prediksi Apartemen dengan Pembangunan Progresif Sem


Rabu, 18 Oktober 2023 / 00:07 WIB
Menuju Pemulihan, Colliers Prediksi Apartemen dengan Pembangunan Progresif Sem
ILUSTRASI. Alvin Andricus Chief Marketing Officer (CMO) Elevee Condominum menjelaskan progres pembangunan?Elevee Condominum, Senin (16/10)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembang dan pengamat properti optimistis bisnis properti akan tetap tumbuh tahun depan meskipun dihadapkan dengan hajatan tahun politik. Keyakinan itu berkaca dari pengalaman tahun politik pada periode-periode dimana sektor properti tetap tahan banting.

Optimisme itu juga didukung dengan perkembangan pasar properti yang mampu pulih dengan cepat dari pandemi Covid-19. Meskipun belum semua bisnis properti bergerak, namun segmen hunian tercatat lebih resilien dan sudah menunjukkan pertumbuhan positif. 
 
Ferry Salanto Senior Associate Director Research Colliers Indonesia mengatakan, pertumbuhan properti sangat inline dengan pertumbuhan ekonomi. Tahun depan, International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan gross domestic product (GDP) Indonesia tumbuh 5% atau sama dengan tahun 2023. 

Oleh karena itu, bisnis properti tahun depan akan tumbuh. "Hanya properti itu banyak segmen. Tiap segmen ada fase-fasenya, ada yang tumbuh lebih cepat dan ada yang pemulihannnya belakangan. Pasar hunian tercatat yang paling cepat pulih," kata dia, Senin (16/10).

Ia menjabarkan bahwa kondisi pasar properti ibarat sikluas jarum jam. Jam 9-12 merupakan siklus booming properti, jam 12-3 adalah perlambatan, jam 3-6 merupakan siklus merosot, dan jam 6-9 jadi siklus pemulihan. 

Baca Juga: Emiten Agung Sedayu dan Salim Grup (PANI) Raih Marketing Sales Rp 1,7 Triliun

Ferry bilang, puncak pertumbuhan pasar properti di Indonesia terjadi pada tahun 2012-2013. Dengan jangka waktu sudah lebih dari 10 tahy, seharusnya kondisi pasar properti saat ini sudah bergerak ke puncak lagi. Namun, menurutnya kondisi saat ini masih dalam siklus pemulihan karena adanya fakttor pandemi Covid-19 yang menghamtam bisnis properti selama tiga tahun.

Menurutnya, saat ini pasar properti hunian berada posisi jam 7 dan siap bergerak ke atas. " Ini artinya proyek yang sudah berprogres pembangunannya akan lebih bagus, siap menyambut pasar,” imbuh Ferry.

Ferry memperkirakan pasar properti hunian akan pulih pada tahun 2025-2026 dan dua tahun selanjutnya akan memasuki siklus puncak pertumbuhan. Oleh karena itu, pengembang menurutnya sudah harus mempersiapkan diri dari sekarang untuk menggerakkan pasar. Ia melihat saat ini merupakan waktu yang tepat bagi pengembang meluncurkan proyek dan mulai melakukan pembangunan di saat pasar baru mulai bergerak.

Namun, ia melihat pengembangan saat ini justru masih menahan diri untuk merilis proyek-proyek baru. "Harusnya sekarang adalah timing yang pas untuk melakukan persiapan. Jangan sampai ketinggalan," ujarnya. 

Terkait potensi pasar apartemen, Ferry menegaskan bahwa saat ini investor yang karakternya mencari yield jumlahnya berkurang sejak 2022.

“Di tahun 2023, pasarnya beda, pasar apartemen dari data yang kita punya, kuartal II 2023 lalu didominasi oleh end user, mencapai 54%. Mereka membeli melihat dari progres proyeknya, atau produk sudah jadi, karena ini lebih confident,” tegasnya.
 
Selain itu segmen end user menurut Ferry membeli karena ada keperluan untuk dihuni, dan sudah saatnya untuk beli. “Fakta end user ini diperkuat juga oleh karena data OJK, pada akhir tahun lalu saving dana masyarakat di bank meningkat, dan cukup besar. 

Nah, ini peluang, bagaiamana bisa megedukasi mereka untuk berinvestasi di properti, meyakinkan mereka meyakinkan mereka memindahkan dananya ke apartemen sebagai investasi yang menguntungkan,” jelasnya.
 
Secara umum investor properti mempunyai kecenderungan untuk mengambil sikap wait and see atau menunda keputusan investasi. Namun ada juga yang justru mengambil peluang ketika harga properti belum naik, mengambil opportunity. Dan ini beda dengan segmen landed house yang tetap kuat, dan ini perlahan bisa terjadi di hunian vertikal karena kubutuhan hunian tinggi.  
 
Sementara itu, Alvin Andricus Chief Marketing Officer (CMO) Elevee Condominum mengakui, jualan hunian vertikal saat ini perlu melakukan hal berbeda. Selain memanfaatkan sosial media sebagai alat pemasaran, Elevee Condominium juga secara berkala memberikan informasi terkini terkait progres pembangunan 2 tower-nya yang sedang dibangun, melalui berbagai cara.
 
Alvin Andronicus juga menjelaskan, tak hanya ajakan untuk membeli, mengedukasi pasar terkait produk. Kita juga harus memberikan informasi terkini terkait progress pembangunan Elevee. Contohnya di beberapa titik media luar ruang, kita buatkan videotron LED untuk memberikan informasi progres pembangunan proyek secara berkala.

Baca Juga: Agung Podomoro Land (APLN) Serius Garap Proyek TOD, Berikut Daftarnya
 
“Ini jadi kekuatan Elevee dalam pemasaran, dimana beberapa proyek hunian vertikal ada yang berhenti pembangunannya, tapi Elevee berbeda dengan menunjukan progres pembangunan dan kita jadwalkan pada awal tahun depan sudah bisa serah terima kunci. Dan satu lagi Elevee yang berada dan dikembangkan oleh Alam Sutera memiliki karakter berbeda, berada dalam kawasan skala kota yang sudah berkembang. Ini juga kekuatan kita dalam pemasaran,” tegas Alvin.
 
Selain itu, Alvin juga meyakini pasar mulai bergerak, karena saat ini tak hanya developernya yang bekerja keras memasarkan produknya. Tapi pihak perbankan, terkait pembiayaan melalui KPA, juga aktif bekerjasama dengan Elevee, menawarkan berbagai kemudahan. “Saat ini hampir semua perbanakn sudah bekerja sama dengan Elevee, tak hanya swasta, perbankan BUMN juga. Dan semuanya menawarkan kemudahan bagi konsumen,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×