kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,13   -1,63   -0.18%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menuju retail groceries terbesar, pangsa pasar Matahari Putra Prima (MPPA) jadi 24%


Kamis, 05 Agustus 2021 / 07:23 WIB
Menuju retail groceries terbesar, pangsa pasar Matahari Putra Prima (MPPA) jadi 24%
ILUSTRASI. Gerai ritel milih Matahari Putra Prima (MPPA)


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transformasi digital PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) dengan memperkuat strategi online to offline (O2O) channel mulai membuahkan hasil. Pangsa pasar atawa market share perusahaan ritel ini meningkat.

Berdasarkan data NielsenIQ, market share MPPA sepanjang paruh waktu tahun ini capai 24,1%. Besaran ini lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, 21,7%.

Hal tersebut dicapai setelah MPPA mencetak penjualan sekitar Rp 2 triliun pada kuartal pertama tahun ini. Nilai penjualan ini naik 16% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Elliot Dickson, CEO MPPA menyebut, perilaku masyarakat untuk berbelanja berubah. Terlebih setelah pandemi Covid-19 yang berkepanjangan hingga berbuntut pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat.

Baca Juga: Matahari Putra Prima (MPPA) catat penjualan kotor tumbuh 16,2% pada kuartal II-2021

MPPA tak mau ketinggalan peluang di balik kondisi tersebut. Perusahaan segera menggeber penjualan online melalui jaringan yang sudah dimiliki, termasuk melalui kerjasama bersama Giant Tech Player, yakni Gojek, Grab, Tokopedia, Blibli, Jd.Id.

"Kami melihat bahwa terjadi perubahan buying behavior para pelanggan dari yang sebelumnya berbelanja offline menjadi online. Kami berharap tren ini akan terus bertahan," jelas Elliot, Rabu (5/8).

Bukan hal mustahil untuk merealisasikan harapan tersebut. Berdasarkan survei yang dilakukan Sucor Sekuritas terhadap 300 responden, sebanyak 90% responden mulai memiliki kebiasaan belanja secara online ketika pandemi Covid-19 merebak di Indonesia tahun lalu.

"Menurut mereka, belanja secara online memberikan rasa aman dan nyaman selama pandemi," tulis Prima Wirayani, analis Sucor Sekuritas dalam riset.

Menariknya, pengalaman belanja online membekas. "Hanya kurang dari 1% responden yang berjanji tidak akan belanja online jika pandemi berakhir," imbuhnya.

Dia menambahkan, e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Lazada dan Bukalapak bakal meraup berkah dari tren tersebut. Tak ketinggalan, emiten yang berekspansi ke bisnis ritel online turut memperoleh sentimen positif di balik pergeseran tren tersebut.

"MPPA dan ZBRA bakal diuntungkan oleh pergeseran tren belanja online," tandas Prima.

 

Henry Wibowo, analis JP Morgan memperkirakan, nilai pasar grocery retail di ASEAN yang bisa digarap mencapai US$ 200 miliar. MPPA melalui transformasinya dengan memanfaatkan keunggulan segmen fresh grocery serta pengoptimalan channel penjualan online membuat perusahaan bagian dari potensi ini.

"MPPA bakal menjadi Walmart of Indonesia," tulis Henry dalam riset. Setidaknya ada sejumlah alasan yang mendorong hal tersebut.

Pertama, segmen produk segar dan groceries yang meningkat. "Ekspansi jaringan melalui gerai stand alone berskala kecil yang lebih cost effective memperkuat pilar tersebut, imbuhnya.

Kedua, MPPA mampu meningkatkan kanal penjualan online via integrasi O@O dengan ekosistem super app. "MPPA juga memiliki manajemen ritel yang berkelanjutan," ujar Henry.

Asal tahu saja, Elliot Dickson merupakan mantan COO Walmart China. Dia juga salah satu sosok di balik jaringan SuperIndo.

Selanjutnya: Saham blue chips jadi laggard Indeks ESG Leaders, begini rekomendasi analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×