kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Merapi meletus, penumpang pesawat di Adisutjipto naik


Senin, 01 November 2010 / 09:51 WIB
Merapi meletus, penumpang pesawat di Adisutjipto naik
ILUSTRASI. PT. Kimia farma Tbk (KAEF)


Reporter: Gentur Putro Jati |

JAKARTA. Meskipun Gunung Merapi terus memuntahkan awan panas dan debu vulkanik dalam sepekan terakhir, namun aktivitas hilir mudik penumpang dan pesawat di Bandara Adisutjipto Yogyakarta justru meningkat.

Manajer Operasional PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Adisutjipto Halendra mencatat, lonjakan penumpang dan trafik pesawat sudah dirasakan mulai 23 Oktober lalu, atau tiga hari sebelum erupsi pertama Merapi terjadi.

Menurutnya, pada kondisi normal pergerakan penumpang yang datang dan pergi sekitar 4.800 orang yang dilayani 80 penerbangan per hari. "Namun sejak 23 Oktober, jumlah penumpang meningkat drastis dan sempat lebih dari 12.000 yang dilayani 90 jadwal penerbangan datang dan pergi. Jumlah penumpang yang datang 6.379 orang, dan yang berangkat 6.027 orang. Angka ini mendekati jumlah penumpang di masa libur Lebaran," kata Halendra, Senin (1/11).

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan memastikan, sampai Minggu (31/10) malam, bandara yang berjarak 28 kilometer dari Merapi tersebut tetap terbuka untuk operasional penerbangan. Menyusul ramainya isu pengalihan seluruh penerbangan dari dan menuju Yogyakarta ke Solo.

"Hanya Garuda Indonesia yang mengalihkan penerbangannya ke Adi Soemarmo Solo," jelas Bambang, Minggu malam. Namun, Adi Soemarmo pun sempat ditutup sementara mulai pukul 18.00-19.00 WIB kemarin. Menyusul sebaran abu vulkanik Merapi yang menghujani kota tersebut mulai Minggu petang, antara pukul 14.45-15.15 WIB.

"Harus ditutup untuk dibersihkan, karena kalau debu vulkanik tersedot masuk ke mesin pesawat bisa merusak mesin dan sangat berisiko terhadap keselamatan," imbuhnya.

Sebelumnya dengan alasan yang sama untuk membersihkan debu yang menyerang, Adisutjipto juga sempat ditutup sementara pada Sabtu (30/10) pagi. Antara pukul 06.00-07.20 WIB. Namun setelah itu, tidak ada lagi penutupan bandara.

"Hanya penerbangan Garuda Indonesia untuk tujuan Jakarta-Yogyakarta yang dialihkan ke Solo. Sementara maskapai lain baik rute domestik maupun internasional, tetap beroperasi normal di Yogyakarta," kata Halendra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×