Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi PT Merck Tbk (MERK) mulai menakar dampak wabah Corona atau Covid-19 ke kinerja perusahaan. Meski mereka meng-klaim belum ada pengaruh ke penjualan di kuartal I 2020, MERK telah mengantisipasi jika ada penurunan bisnis terapi karena perubahan mobilitas yang signifikan.
Presiden Direktur Merck, Evie Yulin menjelaskan penyebaran Covid-19 belum mempengaruhi penjualan atau pendapatan Merck di triwulan I 2020.
Baca Juga: Merck (MERK) cari peluang pasar baru demi ganti kehilangan pendapatan Rp 32 miliar
"Namun Merck telah mengantisipasi adanya kemungkinan penurunan untuk bisnis terapi (treatment) infertilitas dan growth hormone karena pengaruh perubahan mobilitas tenaga kesehatan dan pasien di kota-kota besar akibat kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19," jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (29/3).
Sejauh ini, Evie menjelaskan Merck masih belum dapat memperkirakan potensi dampak ekonomi sampai dengan akhir tahun 2020. Namun yang pasti, Merck akan terus memantau dan mengevaluasi situasi ini.
Evie menyatakan saat ini fokus utama Merck adalah tetap menyalurkan obatan-obatan untuk terapi diabetes, hipertensi, gangguan tiroid, terapi infertilitas, kanker kolorektal dan kanker kepala dan leher, hormone pertumbuhan and multiple sclerosis.
Baca Juga: Pendapatan naik 21%, laba bersih Merck (MERK) justru anjlok
Pasalnya, pasien yang menderita penyakit seperti diabetes, hipertensi dan kanker lebih rentan terpapar virus Corona. Oleh karena itu, Evi bilang hal ini menjadi tanggung jawab Merck untuk terus mengupayakan dan menjaga supply dan distribusi secara maksimal agar pasien bisa tetap mendapatkan obat-obatan tersebut.
Di saat yang sama, Merck tetap meningkatkan kewaspadaan, termasuk melakukan imbauan pemerintah agar karyawan menjalankan social distancing, work from home dan meningkatkan prosedur keamanan dan keselamatan bagi karyawan di Pabrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News