kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Meski Ada Lonjakan Trafik, Bagi Hasil Tidak Berubah


Selasa, 17 Maret 2009 / 10:46 WIB
Meski Ada Lonjakan Trafik, Bagi Hasil Tidak Berubah


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Masa kampanye terbuka partai politik (parpol) peserta pemilu resmi dibuka kemarin, dan akan berlangsung hingga 5 April nanti. Selama masa itu, partai politik (parpol) boleh berkampanye lewat jasa telekomunikasi seperti pesan singkat (SMS) dan ringbacktone.

Alhasil, para operator pun bersiap hadapi lonjakan trafik. Saat ini, PT Telkomsel telah menambah kapasitas hingga dua kali lipat lebih banyak dari rata-rata 80.000 SMS per menit. "Dengan penambahan ini, tidak ada kendala dengan jaringan jika parpol menggunakan SMS kampanye," ujar Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno, Senin (16/3).

Meski sudah ada parpol yang berminat menggunakan sarana kampanye ini, Sarwoto belum bisa memastikan seberapa besar peningkatan trafik SMS nanti. "Prediksi kami, dua minggu sebelum berakhirnya masa kampanye bisa ada lonjakan. Tapi, kami tidak tahu pastinya," katanya.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat PT Indosat Adita Irawati bilang, tidak terlalu khawatir dengan permasalahan jaringan karena dalam enam bulan terakhir, tidak ada masalah yang cukup berarti dengan jaringan. "Pengiriman SMS pelanggan tak sebesar hari raya. Kami perkirakan jaringan aman," katanya.

Desember tahun lalu, dengan 36,5 juta pelanggan, setiap hari arus SMS Indosat sebesar 225 juta SMS di hari biasa, dan naik 20% di hari libur dan hari raya.

Khusus trafik SMS selama masa kampanye ini, Adita mengaku sulit memprediksinya. "Yang pasti, ada kenaikan, namun kami sulit menghitung. Tapi, sebelum masa kampanye sudah ada yang memanfaatkan ringbacktone jingle partai," ungkapnya.

Terkait pembagian revenue sharing dengan 100 perusahaan content provider (CP), Adita mengaku tidak ada perubahan. "Tidak ada bedanya dengan kerjasama kami untuk menyediakan games, dan kuis. Prosentasenya sangat variatif," ujarnya.

CP minta kontrak baru

Wakil Presiden Pemasaran PT Execomindo Pratama (XL) Djunaidy Hermawanto bilang, pihaknya tidak ada antisipasi khusus menghadapi kegiatan kampanye melalui SMS. "Kenaikan trafik terjadi satu minggu sebelum masa kampanye berakhir. Tapi, tidak terlalu bombastis, sekalipun kami belum bisa memprediksi berapa besar," ungkapnya.

Sama seperti Indosat, untuk pembagian revenue sharing Djunaidy mengaku tidak ada perubahan. "Revenue sharingnya bervariasi, ada 50-50, 60-40, dan lainnya," imbuhnya

Internal Affair Director Indonesia Mobile Content Associaton (IMOCA) Tjandra Tedja kecewa lantaran regulasi baru disahkan Februari lalu. Sebab, pihaknya tak sempat menyesuaikan kontrak dengan operator. "Contohnya, kontrak ringbacktone kan untuk jangka waktu sebulan. Padahal, masa kampanye kurang dari itu," keluhnya

Adita menegaskan, operator memberi keleluasaan bagi konsumen menolak iklan. "Cukup dengan mengirimkan pesan penolakan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×