Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prestige Image Motorcars optimistis pasar supercar akan tetap tumbuh positif pada 2023 terlepas dari adanya ancaman resesi ekonomi global.
Presiden Direktur Prestige Image Motorcars Rudy Salim menyampaikan, supercar termasuk produk niche atau segmentif. Permintaan terhadap supercar pun cukup fluktuatif karena dipengaruhi oleh kondisi pasar dan pergerakan kurs rupiah.
Meski tidak disebut secara rinci, bisnis supercar Prestige diklaim mampu bertahan selama pandemi yang berlangsung lebih dari 2 tahun terakhir. Padahal, pandemi merupakan periode yang sulit bagi seluruh sektor industri.
“Ada kecenderungan pelanggan-pelanggan kami justru melakukan pembelian supercar saat pandemi,” ujar dia, Minggu (19/2).
Baca Juga: Mobil Mewah di Perhelatan IIMS Masih Menarik Perhatian Pengunjung
Ada sejumlah faktor pertimbangan yang mempengaruhi permintaan konsumen terhadap supercar di Indonesia menurut Prestige. Di antaranya adalah nilai unit supercar ketika dijual kembali, durabilitas produk, kebutuhan perawatan supercar selama pemakaian, preferensi calon pembeli, loyalitas terhadap suatu merek mobil tertentu, tujuan pembelian supercar, dan lain-lain.
Biasanya, para pembeli supercar berasal dari kalangan pengusaha, pejabat, dan figur publik. Mereka biasanya memiliki ketertarikan dengan dunia otomotif, khususnya supercar. Ada pula pembeli supercar yang memandang produk tersebut, khususnya pada tipe-tipe tertentu, sebagai instrumen investasi.
Rudy juga berpendapat, ketika pandemi berlangsung, ada beberapa konsumen supercar yang tidak bisa melakukan perjalanan wisata. Akhirnya, alokasi dana untuk berwisata dialihkan oleh mereka untuk kegiatan hobi, salah satunya dengan membeli supercar. Sebagian konsumen supercar ada yang membayar produknya secara tunai ataupun kredit.
Baca Juga: Tawarkan Audi R8, Indomobil Group Mencuil Peluang Bisnis Supercar
Berkaca dari situ, Prestige Image Motorcars percaya permintaan supercar akan tetap melaju terlepas dari adanya bayang-bayang resesi. "Konsumen-konsumen di segmen ini punya alokasi budget tersendiri untuk barang hobi mereka," kata Rudy.
Dia pun menambahkan, terdapat dua versi supercar jenis sedan dua pintu, antara lain coupe yakni supercar yang tidak bisa dibuka atapnya dan versi spider/cabriolet yaitu supercar yang atapnya bisa dibuka. Selain itu, ada beberapa sport utility vehicle (SUV) yang dapat dikategorikan sebagai supercar.
“Top of mind brand supercar untuk segmen pelanggan di Indonesia ada Lamborghini, Ferrari, Porsche, McLaren, Roll Royce, Bentley, dan beberapa brand lainnya,” ungkap Rudy.
Baca Juga: Lamborghini Mempertahankan Mobil dengan Mesin Bakar hingga 2030
Mengutip situs Prestige Image Motorcars, mereka menyediakan sejumlah model supercar untuk konsumen Tanah Air baik berupa produk baru ataupun produk bekas (used cars). Misalnya, Bentley Continental GT yang dihargai Rp 3,3 miliar, McLaren 570S AT senilai Rp 5,33 miliar, Ferrari 488 Pista senilai Rp 12,5 miliar, Lamborghini Huracan senilai Rp 14,3 miliar, Porsche 911 Turbo Cabriolet senilai Rp 9,15 miliar, dan lain sebagainya.
Prestige pun sudah menyediakan stok di showroom untuk beberapa produk supercar tertentu. Di sisi lain, konsumen juga mesti bersiap mengalami inden apabila produk supercar yang dipesan belum tersedia di showroom. Jangka waktu inden berbeda-beda tergantung ketersediaan produk tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News