kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski industri hulu migas terpuruk, Elnusa (ELSA) klaim tak lakukan PHK


Rabu, 30 September 2020 / 16:01 WIB
Meski industri hulu migas terpuruk, Elnusa (ELSA) klaim tak lakukan PHK
ILUSTRASI. Gedung Elnusa, Jakarta. KONTAN/Muradi/2015/05/06


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi investasi hulu minyak dan gas (migas) tergolong minim sepanjang tahun ini, sehingga mempengaruhi kinerja bisnis perusahaan-perusahaan penunjang jasa migas, termasuk PT Elnusa Tbk (ELSA).

Sebagai informasi, hingga semester satu lalu realisasi investasi hulu migas Indonesia baru mencapai US$ 4,74 miliar atau setara 34% dari target di tahun ini sebesar US$ 13,8 miliar.

Head of Corporate Communication Elnusa Wahyu Irfan mengatakan, rendahnya investasi di sektor hulu migas sejalan dengan tren penurunan harga minyak dunia di masa pandemi Covid-19. Itu semua turut mempengaruhi kinerja ELSA sepanjang 2020 berjalan.

Baca Juga: Jaga kinerja, Bukit Asam (PTBA) akan fokus efisiensi

Beberapa lini bisnis ELSA pun terpapar oleh sentimen penurunan investasi hulu migas tersebut, meski di sisi lain masih ada segmen bisnis yang tetap mampu tumbuh sepanjang tahun ini.

Wahyu menambahkan, terlepas dari lesunya industri migas secara umum, ELSA tetap mengutamakan kesejahteraan para karyawannya. Sejauh ini pun kegiatan operasional ELSA masih berjalan normal serta tidak ada pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) maupun pengurangan upah. “Mengenai hal ini pun sudah kami sampaikan dalam keterbukaan yang diminta oleh BEI,” kata dia, hari ini (30/9).

Secara konsolidasi, untuk mendongkrak kinerja di tengah ketidakpastian industri migas, ELSA selalu mengutamakan diversifikasi portofolio bisnis. Alhasil, tiap segmen bisnis yang dimiliki ELSA dapat saling menopang satu sama lain.

ELSA juga memiliki strategi berupa total solution service yang ditawarkan kepada pelanggan dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Dalam hal ini, ELSA menawarkan beberapa layanan relevan yang dapat menghasilkan solusi dengan harga yang kompetitif. “Kami mengupayakan bahwa meski terdapat banyak penyesuaian, kami masih tetap bisa menjaga kinerja,” ujar Wahyu.

Baca Juga: ENI jadi kandidat kuat lanjutkan Blok IDD gantikan Chevron

Asal tahu saja, ELSA masih sanggup mencetak kenaikan pendapatan usaha sebesar 3,3% (yoy) di semester I-2020 menjadi Rp 3,9 triliun. Mayoritas pendapatan ELSA berasal dari segmen jasa hulu migas sebesar 54%, jasa distribusi dan logistik energi 42%, dan jasa penunjang 4%. Namun, laba bersih ELSA tergerus 16% (yoy) menjadi Rp 130 miliar di periode yang sama.

Selanjutnya: Kesepakatan harga gas Sakakemang ditargetkan tercapai pada Oktober 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×