kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski pandemi, Kemenperin optimistis tingkatkan produksi manufaktur Indonesia


Jumat, 15 Mei 2020 / 15:50 WIB
Meski pandemi, Kemenperin optimistis tingkatkan produksi manufaktur Indonesia
ILUSTRASI. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita saat melakukan peninjauan di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Jakarta, Jumat (8/5).


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri manufaktur merupakan salah satu sektor di tanah air yang terdampak pandemi Covid-19 saat ini. Selama ini, sektor industri menunjukkan kemampuannya menghasilkan berbagai produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. Untuk itu, pemerintah mengajak semua pihak untuk memprioritaskan produk dalam negeri dalam belanja kebutuhannya.

“Dukungan terhadap industri dalam negeri dapat membantu sektor tersebut, termasuk di dalamnya industri kecil dan menengah (IKM), agar tidak terpuruk dalam kondisi sekarang," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam konferensi pers seusai pencanangan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/5).

Menperin menambahkan, industri dalam negeri mampu bersaing dengan produk-produk impor. Namun demikian, sektor industri membutuhkan kepercayaan tinggi dari masyarakat agar dapat terus berproduksi. Hal ini sejalan dengan yang disampaikan Presiden Joko Widodo saat peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.

Menurut Presiden, karya anak bangsa harus diapresiasi dan didukung, serta dimanfaatkan untuk keselamatan dan kemajuan bangsa. Produk-produk ini harus jadi kebanggaan kita, menumbuhkan kepercayaan diri sebagai sebuah bangsa yang besar, bangsa yang bangga terhadap hasil karya, kreativitas, dan inovasinya, kata Presiden.

Presiden juga optimis bahwa pandemi dapat dilewati dengan kepedulian. Masyarakat harus saling menjaga agar sesamanya tidak terpapar, dan juga saling membantu agar ekonomi tidak terkapar.

"Caranya dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan, selain itu memantau tetangga, juga belanja di usaha kecil, mikro, ultramikro, serta membeli karya dan produk Indonesia," papar Presiden.

Baca Juga: BKPM: Realisasi investasi kuartal II-2020 pasti turun

Melalui kampanye #BanggaBuatanIndonesia, Menperin yang juga sebagai Ketua Harian Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (Timnas P3DN) mengharapkan berbagai pihak memberikan dukungannya agar produk-produk Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

"Saya harap melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, kita semua bisa memberikan kontribusi nyata dalam rangka memulihkan kembali perekonomian Indonesia," ujar Agus.

Menperin juga meyakini, industri Indonesia mempunyai kemampuan dalam mengembangkan produk-produk yang dibutuhkan untuk menghadapi pandemi Covid-19, seperti ventilator. Sebelum adanya pandemi Covid-19, belum ada industri di Indonesia yang memproduksi ventilator.

Tetapi dalam waktu kurang dari tiga bulan, pemerintah bisa mendorong beberapa universitas untuk menjalin kerja sama dengan industri yang bisa memproduksi ventilator.

Saat ini, klaster UGM (Universitas Gadjah Mada) yang bekerjasama dengan industri dalam negeri telah berhasil memproduksi ventilator high grade dengan teknologi tinggi.

Ini artinya SDM kita mempunyai kemampuan untuk memproduksi produk-produk yang selama ini di impor dari luar negeri. "Kita harus punya kepercayaan yang tinggi bahwa kita mampu memproduksi produk yang dibutuhkan di Indonesia secara mandiri," tegasnya.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×