Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID – BALI. PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) mengungkapkan bahwa kontribusi pendapatan dari segmen villa dan hotel masih berada pada kisaran yang sama dengan tahun lalu.
Melalui pengembangan dan operasional Metland Venya Villa Ubud, MTLA memproyeksikan kontribusi dari segmen ini berkisar antara 20% hingga 30% terhadap total pendapatan Perseroan.
Direktur MTLA, Wahyu Sulistio, menjelaskan bahwa sektor residensial masih menjadi kontributor utama pendapatan perusahaan.
“Pendapatan dari residensial tetap menjadi penyumbang terbesar. Secara proporsi, segmen hotel dan villa belum bisa langsung naik hingga 40%, bahkan 35%," ungkap Wahyu saat ditemui di Ubud, Bali, Sabtu (28/9).
Baca Juga: Tangkap Pasar Asing, Metropolitan Land (MTLA) Luncurkan Venya Villa Ubud
Sebagai informasi, pada tahun 2023 MTLA mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,70 triliun. Dari jumlah tersebut, segmen real estat berkontribusi sebesar Rp1,22 triliun atau sekitar 72%.
Sedangkan pendapatan berulang (recurring income) yang berasal dari pusat perbelanjaan, hotel, dan lainnya menyumbang sekitar Rp480 miliar atau 28%.
Tingkat Okupansi Hotel Tinggi di Bali
Wahyu juga menyampaikan bahwa tingkat okupansi hotel MTLA di Bali, seperti Horison Ultima Seminyak dan Metland Venya Ubud, sangat tinggi, masing-masing mencapai 95% dan 90%.
Kinerja hotel-hotel ini bahkan telah pulih sepenuhnya, bahkan melampaui kondisi sebelum pandemi.
Meski demikian, melihat tingginya potensi wisatawan lokal dan mancanegara di Bali, MTLA belum berencana untuk memperluas lahan atau mengembangkan proyek baru di pulau tersebut.
"Jadi untuk mencapai kontribusi 50% atau 60%-40%, itu tidak mudah sebab yang masiih menjadi backbone pendapatan kita adalah residensial," paparnya.
Pengembangan Metland Venya Villa Ubud
MTLA baru saja meluncurkan proyek villa terbaru di Ubud, Bali, yang diberi nama Metland Venya Ubud. Proyek ini berlokasi di satu kawasan dengan hotel Metland di atas lahan seluas 2 hektar.
Pada tahap pertama, perusahaan menargetkan penjualan sebesar Rp40 miliar untuk 19 unit villa yang dibangun.
Ke depan, MTLA berencana untuk membangun total 54 unit villa di kawasan tersebut, memperkuat portofolio perusahaan di segmen properti wisata di Bali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News