Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) memproyeksikan pemulihan bertahap pada bisnis properti dan hospitality di semester II-2025.
Meskipun dihadapkan pada tantangan daya beli masyarakat yang menurun serta terbatasnya belanja pemerintah, perseroan tetap menjaga optimisme lewat strategi adaptif dan diversifikasi pasar.
Direktur MTLA, Olivia Surodjo, mengakui tekanan pelemahan daya beli sudah mulai terasa pada penjualan residensial di awal semester kedua tahun ini.
Selain itu, pemberlakuan stimulus PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hanya 50% pada periode sebelumnya turut menekan penjualan. Namun, kabar mengenai kembalinya insentif PPN DTP 100% dinilai menjadi katalis positif bagi pasar hunian.
Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA) Optimis Capai Target Bisnis pada Semester II-2025
“Dengan informasi kembalinya PPN DTP 100%, ini menjadi angin segar di tengah kelesuan pasar properti yang terdampak pelemahan daya beli,” ujar Olivia kepada kontan, Selasa (29/7).
MTLA merespons kondisi pasar dengan menghadirkan produk hunian yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat, seperti rumah kompak dengan luas tanah mencukupi bagi first home buyer maupun keluarga muda. Selain itu, kemudahan skema pembayaran serta pemasaran digital terus digencarkan untuk menjaga penjualan.
Di sisi bisnis hospitality, MTLA mencatatkan tren pemulihan bertahap. Pada awal tahun, okupansi beberapa hotel MICE seperti Hotel Horison Ultima Bekasi sempat mengalami penurunan signifikan akibat pembatasan aktivitas instansi pemerintah.
Namun, memasuki paruh kedua tahun, kinerja hotel mulai membaik seiring pengalihan fokus pasar.
“Beberapa hotel leisure kami seperti Horison Ultima Seminyak Bali dan Metland Venya Ubud mencatatkan okupansi yang baik. Kami juga terus mengevaluasi strategi untuk mendorong peningkatan di sisa tahun ini,” jelas Olivia.
Pemangkasan anggaran perjalanan dinas pemerintah disebut berdampak pada sebagian hotel MTLA, terutama yang sebelumnya bergantung pada segmen MICE pemerintah. Meski begitu, Olivia menegaskan portofolio hotel MTLA cukup beragam dan sebagian besar tetap ditopang oleh segmen korporat, acara sosial, serta wisatawan domestik.
“Penerapan bauran pemasaran yang merata menjadi kunci keberlanjutan bagi hotel-hotel MTLA. Kami terus menjaga efisiensi operasional dan diversifikasi pasar,” katanya.
Untuk mempertahankan kinerja, MTLA mengalihkan fokus hotel MICE ke segmen korporat dan sosial seperti pernikahan, wisuda, hingga acara komunitas. Sementara untuk pasar leisure, sejumlah paket “stay and experience” ditawarkan di berbagai lokasi, termasuk Metland Smara Kertajati, Metland Hotel Cirebon, hingga portofolio di Bali.
Dari sisi outlook, MTLA tetap memproyeksikan pertumbuhan marketing sales di segmen residensial pada semester II/2025, terutama dengan memanfaatkan perpanjangan insentif PPN DTP 100% hingga akhir tahun.
“Beberapa wilayah menunjukkan pertumbuhan positif, salah satunya proyek Metland Kertajati yang mendapat respons baik dari pasar. Ini memberi optimisme, khususnya di wilayah berkembang yang ditopang infrastruktur memadai,” jelas Olivia.
Sementara untuk perhotelan, MTLA menilai hotel leisure dengan pasar wisatawan mancanegara seperti Horison Ultima Seminyak dan Metland Venya Ubud masih berpotensi menopang kinerja secara keseluruhan hingga akhir tahun.
Selanjutnya: Dukung Program 3 Juta Rumah, Perbankan Geber Penyaluran KPR FLPP
Menarik Dibaca: 4 Efek Samping Tretinoin untuk Wajah, Jangan Sembarangan Pakai!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
![[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis](https://fs-media.kontan.co.id/kstore/upload/brand_images/brand_images_01072510312000.jpg)
