kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MIDI hanya akan fokus pada ekspansi Alfamidi


Selasa, 26 Mei 2015 / 18:25 WIB
MIDI hanya akan fokus pada ekspansi Alfamidi


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TANGERANG. PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) hanya akan fokus untuk melakukan ekspansi gerai Alfamidi sepanjang tahun ini. Maklum, kontribusi pendapatan Alfamidi terhadap perseroan masih cukup besar.

Suantopo Po, direktur sekaligus sekretaris perusahaan mengatakan pada tahun ini perseroan menargetkan bisa membuka 180 gerai baru pada tahun ini. Seluruh gerai baru tersebut akan dibuka di beberapa wilayah seperti Medan, Bitung, Bekasi, Jogjakarta, Surabaya, Samarinda, dan Makasar.

Ini berarti hingga tahun ini, komposisi Alfamidi mayoritas masih akan berada di Pulau Jawa sebesar 60% dan 40% sisanya berada di luar Pulau Jawa. Sementara hingga akhir tahun lalu komposisi gerai milik MIDI sebesar 77% berada di Jawa dan 23% berada di luar Jawa.

Hingga kuartal I, MIDI telah berhasil membuka 48 gerai baru. Ini berarti hingga akhir tahun perseroan akan berusaha untuk membuka 172 gerai baru. Dana investasi untuk pembukaan satu gerai baru mencapai Rp 4 miliar. Dengan begitu, hingga kuartal I 2014 perseroan telah mengeluarkan dana investasi hingga mencapai Rp 192 miliar.

Sementara itu, untuk gerai Lawson sendiri, pada tahun ini, perseroan belum berencana untuk melakukan pembukaan gerai Lawson baru. Perseroan hanya akan fokus untuk mengembangkan gerai-gerai yang ada di Jabotabek. Sedangkan hingga kuartal I, perseroan harus menutup satu gerai di Bandung karena memiliki kinerja yang kurang bagus, sehingga jumlah gerai Lawson per akhir Maret 2015 hanya sebanyak 48 gerai.

"Kami akan terus lakukan review kinerja Lawson. Jika kinerjanya tidak bagus, maka akan kami tutup lagi. Kalau pun akan membuka gerai baru maka akan di area perkantoran saja, tidak akan di perumahan," ujar Suantopo pada Selasa (26/5).

Selain menutup gerai Lawson, MIDI pun harus menutup seluruh gerai Alfaexpress yang berjumlah 33 gerai per akhir tahun 2014. Suantopo bilang penutupan gerai Alfaexpress dilakukan agar tidak tumbang tindih dengan Lawson. Pasalnya Alfaexpress dan Lawson memiliki bisnis yang sama di bidang convinience store atau minimarket dengan cafe.

Sebenarnya, penutupan gerai Alfaexpress dan Lawson sendiri sudah dimulai sejak 2014, perseroan tercatat telah menutup 37 gerai Alfaexpress dan 13 gerai Lawson pada tahun lalu. Sutantopo bilang, penutupan gerai Alfaexpress dan Lawson tidak mempengaruhi pendapatan perseroan. Pasalnya, kontribusi pendapatan perseroan mayoritas didapat dari Alfamidi. Alfaexpress dan Lawson hanya menyumbang sebesar 5,8% terhadap pendapatan perseroan pada tahun 2014.

Perseroan juga pada tahun ini membuka satu kantor cabang baru di Jogjakarta dengan luasan 1800 meter persegi. Kantor cabang baru yang resmi dibuka pada April 2015 tersebut akan mendistribusikan wilayah Jogjakarta dan Jawa Tengah atau melingkupi 50-60 gerai. Total dana investasi untuk pembukaan cabang baru tersebut mencapai Rp 10 miliar.

Targetkan pendapatan tumbuh 20%

Perseroan sendiri pada tahun 2015 menyediakan belanja modal mencapai sekitar Rp 900 miliar yang bersumber dari pinjaman bank sebesar 50% dan kas internal sebesar 50%. Dana tersebut akan digunakan sebesar 80% untuk ekspansi gerai dan sisanya sebesar 20% digunakan untuk perbaikan gerai yang ada.

Dengan ekspansi pada tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan bisa tumbuh minimal 20% dari pendapatan tahun lalu. Sepanjang tahun 2014, perseroan mencatatkan pertumbuhan bersih mencapai 21,46% menjadi Rp 6,02 triliun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 4,96 triliun.

Sementara untuk target laba pada tahun ini, Suantopo bilang pihaknya berharap bisa mendapatkan pertumbuhan laba maksimal sama dengan pencapaian pada tahun lalu. Peningkatan laba komprehensif tahun berjalan sebesar 105,9% dari Rp 67,33 miliar dari tahun 2013 yang mencapai sebesar Rp 138,62 miliar.

Sampai kuartal I 2015, perseroan mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 1,52 triliun atau tumbuh sebesar 19,1% dibandingkan periode yang sama tahun 2014 yang mencapai Rp 1,28 triliun. Perseroan juga membukukan laba komprehensif sebesar Rp 9,01 miliar atau tumbuh sebesar 23,4% dibandingkan laba komprehensif kuartal I 2014 yang mencapai Rp 7,31 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×