kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Midi Utama Indonesia (MIDI) Optimistis Pertahankan Pendapatan Double Digit


Kamis, 10 Agustus 2023 / 20:35 WIB
Midi Utama Indonesia (MIDI) Optimistis Pertahankan Pendapatan Double Digit
ILUSTRASI. Midi Utama Indonesia (MIDI) targetkan dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan pendapatan double digit seperti pada semester I 2023.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelola gerai Alfamidi dan Lawson, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) menargetkan dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan pendapatan double digit seperti pada semester I 2023.

Keyakinan tersebut didapat berkat rencana ekspansi yang dilakukan perusahaan. "Kami terus melanjutkan ekspansi dengan menargetkan membuka 150-200 gerai Alfamidi dan 500 gerai Lawson di 2023 (setahun penuh)," kata Suantopo Po. Corporate Secretary MIDI kepada Kontan.co.id, Kamis (10/8).

Target ekspansi tersebut jauh lebih banyak dibandingkan tahun 2022 yang hanya 127 gerai. Sebelumnya, Lawson stagnan lantaran total hanya memiliki 65 gerai selama 10 tahun berdiri. Saat ini MIDI mengoperasikan lebih dari 2.600 gerai.

Hingga semester I-2023, Lawson mencatatkan pembukaan gerai terbanyak dibandingkan brand MIDI lainnya, yaitu 250 gerai, yang terdiri atas 102 format standalone dan 148 format store-in-store. Hal itu sejalan dengan target. Kontribusi Lawson terhadap total penjualan MIDI meningkat menjadi 5,7% pada semester I-2023 dari 3,2% pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: Midi Utama (MIDI) Yakin Bisa Penuhi Target Ekspansi Gerai Baru Tahun Ini

Untuk pembukaan gerai Lawson tersebut, MIDI menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) Rp 600 miliar dari total Rp 1,6 triliun. Setiap satu gerai Lawson membutuhkan capex yang lebih kecil dibandingkan Alfamidi, yaitu rata-rata Rp 2 miliar untuk standalone (Alfamidi rata-rata Rp 3 miliar) dan Rp 500 juta untuk store-in-store.

Suantopo menerangkan, untuk merealisasikan target tersebut, MIDI memiliki empat strategi di antaranya operasional, merchandising, marketing, dan lainnya. Dari sisi operasional dengan memperkuat positioning MIDI sebagai perusahaan ritel multi format (Alfamidi, Alfamidi Super, Midi Fresh, dan Lawson.

Selain itu, meningkatkan standar dan kualitas pelayanan kepada konsumen dan mengoptimalkan layanan belanja online melalui aplikasi Midi Kriing dan juga melalui channel lainnya.

Dari sisi merchandising, MIDI menyediakan produk yang lebih lengkap untuk memaksimalkan area penjualan dan optimalisasi margin dengan harga yang kompetitif. Dari sisi marketing, MIDI melanjutkan strategi pemasaran yang komprehensif.

 

Sementara itu, strategi lainnya yakni dengan terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan yang berkesinambungan. Terakhir, menjaga konsistensi praktik Good Coorporate Governance (GCG) dan terus memperkuat komitmen atas kinerja berkelanjutan pada seluruh lini MIDI, baik pada aspek ekonomi, lingkungan hidup maupun sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×