kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45866,20   4,53   0.53%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Miliki Landbank 2.000 Hektare, Lahan Intiland (DILD) Masih Fokus Untuk Residensial


Senin, 10 Juni 2024 / 18:19 WIB
Miliki Landbank 2.000 Hektare, Lahan Intiland (DILD) Masih Fokus Untuk Residensial
ILUSTRASI. Perumahan?Amesta Living di Surabaya yang dikembangkan PT Intiland Development Tbk (DILD). Intiland Development (DILD) tahun ini masih fokus untuk pembangunan rumah tapak.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti PT Intiland Development Tbk (DILD) tahun ini masih fokus untuk pembangunan rumah tapak. Direktur DILD Archied Noto Pradono mengatakan hingga kini Intiland memiliki lahan alias landbank seluas sekitar 2.000 hektare. 

"Lahan kami saat ini sekitar 2.000 hektare. Saat ini planning pembelian lahan sangat terbatas untuk kebutuhan konsolidasi di proyek existing," kata dia saat dihubungi oleh Kontan.co.id, Senin (10/6). 

Dia melanjutkan, lahan yang sudah ada saat ini perencanaan pengembangannya fokus untuk produk siap jual. Dengan demikian, pihaknya fokus untuk mencari lahan kerja sama untuk perumahan tapak alias residential landed

DILD pernah menyampaikan bahwa 75% dari landbank yang dimiliki digunakan untuk pembangunan landed house alias rumah tapak.

Baca Juga: Gelar RUPS, Intiland (DILD) Lakukan Perubahan Susunan Direksi dan Komisaris

Lebih lanjut, berbicara mengenai harga tanah, DILD mengatakan kenaikan komponen harga tanah ada di kisaran 5% sampai dengan 10 % tahun ini. Kenaikan harga ini dikenakan untuk landed house dan lahan industri. 

Asal tahu saja, DILD memiliki beberapa proyek perumahan andalan, di antaranya adalah Serenia Hills, Talaga Bestari, Virya Semanan, Magnolia Residence, dan Tierra. Proyek perumahan ini pula yang menjadi kontributor utama pendapatan Intiland. Pada semester I 2024, Intiland juga akan meluncurkan kluster baru di Serenia Estate.

"Mengenai penambahan lahan ini, kami masih fokus pada konsolidasi proyek existing," imbuh Archied. 

Tahun ini, Intiland mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) antara Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun. Alokasi dana ini digunakan untuk mengembangkan beberapa proyek, yakni proyek kawasan industri, juga proyek-proyek baru di Batang. 

Baca Juga: Intiland Development (DILD) Tak Bagi Dividen, Ini Peruntukan Laba 2023

Intiland juga berusaha meningkatkan pemasukan berulang atau recurring income dari penyewaan gedung perkantoran dan bangunan atau fasilitas lainnya yang tahun lalu berkontribusi sebesar Rp 770 miliar. Tahun ini, DILD menargetkan pertumbuhan reccuring income sebesar 10% atau mencapai Rp 800 miliar.

Lalu Intiland juga menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 15% pada 2024, didukung oleh marketing sales yang diharapkan mencapai Rp 2,1 triliun. 

Sementara itu, pada kuartal I 2024, Intiland membukukan marketing sales sebesar Rp 232,6 miliar atau turun 3,1% dari Rp 240,1 miliar pada kuartal I 2023. 

Kontributor utama berasal dari penjualan di segmen rumah tapak senilai Rp 117,8 miliar, yang sebagian besar berasal dari penjualan unit rumah di Serenia Hills, Talaga Bestari, Virya Semanan, Magnolia Residence, dan Tierra.

Segmen mixed-use dan high-rise mencatatkan marketing sales sebesar Rp 32,6 miliar, terutama dari hasil penjualan stok siap jual proyek-proyek high-rise di Jakarta dan Surabaya. Sementara segmen pengembangan kawasan industri membukukan marketing sales Rp 82,2 miliar dari penjualan kavling industri di Batang Industrial Park dan gudang di Aeropolis Technopark, Tangerang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×