Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - TANGERANG. PT World Innovative Telecommunication alias Oppo Indonesia tidak memiliki rencana untuk meluaskan atau mengekspansi pabriknya.
Ditemui dalam kunjungan ke pabrik Oppo di Tangerang, Banten, PR Manager Oppo Aryo Meidianto mengatakan saat ini Oppo Indonesia memiliki pabrik seluas 10,1 hektare dan menjadi pabrik smartphone terluas di Indonesia.
"Pabrik ini menjadi satu-satunya pabrik smartphone di Indonesia yang luas dan terbuka prosesnya. Jadi, kalau untuk ekspansi tidak ada lagi. Kami sudah selesai pembangunan sejak Agustus 2022 dan topping off sejak 2017. Awalnya hanya 2,7 hektare dan sekarang sudah bertambah luas 4 kali lipat," urainya kepada Kontan ditemui dalam kunjungan ke pabrik Oppo di Tangerang, Banten, Kamis (26/10).
Aryo melanjutkan, Oppo lebih memfokuskan diri berekspansi untuk memperluas jaringan ritelnya. Saat ini, Oppo telah memiliki total 50 ritel yang tersebar di berbagai daerah. Dalam waktu dekat Oppo akan membuka toko ritelnya di Medan, setelah membukanya di Yogyakarta.
Baca Juga: Pertahankan Pangsa Pasar, Oppo Indonesia Siap Luncurkan Produk Anyar
Tak hanya itu, Aryo menegaskan, pihaknya juga akan meningkatkan kualitas dari alat-alat permesinan, kualitas SDM, hingga transfer teknologi.
"Jadi, pendirian pabrik ini bukan untuk ekspansi ke depannya tapi untuk bisa memenuhi kebutuhan pasar indonesia dan ke depannya memungkinkan pengadaan pelatihan teknologi baru," ujarnya.
Pengenai pembukaan toko ritel, Oppo juga tidak menargetkan secara khusus. Namun, dia menilai ekspansinya cukup tinggi. Pihaknya fokus menawarkan produk-produk flagship premium melalui toko ritel ini.
Mengenai produksi, Oppo juga tidak membuka target produksi yang dipasang. Namun Aryo memastikan angka produksi Oppo lebih tinggi dibandingkan dengan kompetitornya.
"Mengenai target produksi per tahun, angka tersebut sudah kita perhitungkan matang-matang. Angka tersebut rasional yang dapat dikerjakan dan memenihi kebutuhan pasar domestik. Target juga sudah melalui kesepahaman dengan pabrik di India dan China. Jadi, kami menerima komponennya, pas sesuai untuk kuota itu," Aryo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News