kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Millenium Pharmacon makin serius garap bisnis alat kesehatan


Selasa, 17 Juli 2018 / 23:21 WIB
Millenium Pharmacon makin serius garap bisnis alat kesehatan


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Millenium Pharmacon International Tbk tak hanya ingin perkuat bisnis farmasi. Namun emiten berkode saham SDPC ini juga berencana memperkuat bisnis alat kesehatan.

M. Muhazni Bin Mukhtar, Direktur Utama Millenium Pharmacon International mengatakan, salah satu produk yang sudah diperkenalkan pada April lalu yakni Gengigel. Produk ini dikhususkan untuk penyakit gusi yang dipasarkan dalam bentuk gel, spray dan hydrogel. "Ini kami masih impor, marketing dan juga distribusi oleh SDPC," kata Muhazni kepada KONTAN, Selasa (17/7).

Dari catatan KONTAN, produk alat kesehatan tersebut telah diriset dan pengecekan dengan perusahaan induk,Pharmaniaga International Corporation Sdn. Bhd., Malaysia. Pihak MPI pun diizinkan menjual produk alat kesehatan dari Malaysia.

Meski tak memerinci kontribusi penjualan dari alat kesehatan, pada semester I-2018 pertumbuhan penjualan alat kesehatan telah mencapai 30%. Alat kesehatan tersebut dijual langsung ke rumahsakit pemerintah, rumahsakit swasta dan Dinas Kesehatan. Saat ini 80% produk produk alat kesehatan juga teregistrasi e-catalogue. Hanya saja produk Gengigel tidak ikut program pemerintah tersebut. "Kami lagi registrasi produk alat kesehatan lain untuk dipasarkan dengan target selesainya pada Desember 2018 ini," kata Muhazni.

Di tahun ini, SDPC memang agresif untuk produk alat kesehatan. Selain gengigel sebagia produk baru, ada ada satu prinsipal baru yakni PT Bio Axion Healthindo yang digandeng kerjasama untuk memasarkan produk alat kesehatan.

Meski tak memerinci porsi alat kesehatan bagi pendapatan di tahun ini, Muhazni menjelaskan, ada faktor pertumbuhan lain selain dari produk baru. Hal ini karena juga dibantu penurunan di segmen OTC. Mengingat ada recall produk albothyl dan viostin di tahun ini.

Menengok laporan keuangan tahun 2017, SDPC mencatat pendapatan bersih Rp 2,11 triliun, naik dari tahun sebelumnya yang senilai Rp 1,97 triliun. Segmen obat resep memang mendominasi pendapatan SDPC sebesar 71,5% atau setara Rp 1,5 triliun di tahun 2017 lalu.

Sementara pendapatan dari segmen alat kesehatan tumbuh hingga 40,3%, dari Rp 220 miliar di 2016 menjadi Rp 309 milir di tahun 2017. Meski secara kontribusi masih dibawah obat resep, segmen alat kesehatan punya porsi bagi pendapatan bersih sebesar 14,7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×