Reporter: Vina Elvira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Millennium Pharmacon International Tbk (SDPC) memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 2,54 miliar dari laba bersih tahun 2024 yang senilai Rp 16,91 miliar.
Hal ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu (28/5).
Presiden Direktur SDPC Ahmad bin Abu Bakar menyampaikan Perseroan berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang solid di tengah berbagai tantangan bisnis sepanjang tahun 2024.
Sebagai wujud komitmen dalam memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham, Perseroan menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp 2.548.000.000,00 untuk tahun buku 2024.
“Pencapaian ini tidak lepas dari sinergi yang kuat dan semangat kerja tinggi di seluruh lini organisasi, yang secara kolektif mendukung implementasi berbagai langkah strategis yang telah kami rancang dan jalankan,” ungkap Ahmad, dalam siaran pers, Rabu (28/5).
Baca Juga: Yield Dividen Saham Tembus 10%, Berikut 34 Emiten dengan Cum Date 2-5 Juni 2025
Menyongsong 2025, Perseroan telah menyiapkan strategi menyeluruh untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan.
Fokus diarahkan pada penguatan kerja sama dengan principal, diversifikasi produk, perluasan jaringan distribusi, akselerasi digitalisasi melalui OLIN, serta pengembangan infrastruktur.
Perseroan juga akan membentuk tim pemasaran yang solid guna mendukung ekspansi bisnis ke depan.
“Dengan strategi yang terintegrasi, Perseroan optimistis melangkah maju dan menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,” tuturnya.
Sepanjang tahun 2024 SDPC membukukan penjualan sebesar Rp3,91 triliun, meningkat signifikan sebesar 16,45% dibandingkan dengan penjualan sebesar Rp3,36 triliun pada 2023.
Seiring dengan pertumbuhan penjualan, beban pokok penjualan juga mengalami peningkatan sebesar 16,65% menjadi Rp3,58 triliun pada 2024 dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp3,07 triliun.
Hasil ini membuat laba bruto SDPC tumbuh dari Rp292,34 miliar pada 2023 menjadi Rp334,37 miliar pada 2024. Selain itu,
Kinerja Perseroan tetap berada pada jalur profitabilitas yang sehat dengan mencatatkan laba usaha sebesar Rp96,43 miliar sepanjang 2024. Setelah dikurangi beban pajak, laba tahun berjalan menjadi Rp16,91 miliar pada 2024.
Adapun, total aset Perseroan terus menunjukkan pertumbuhan positif, selaras dengan aset ekspansi strategis yang dijalankan.
Hingga akhir 2024, total aset mencapai Rp1,77 triliun, meningkat 8,06% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,63 triliun.
Ekuitas Perseroan juga menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan sebesar 1,72%, menjadi Rp282,49 miliar berbanding tahun sebelumnya.
Di sisi lain, jumlah liabilitas Perseroan tercatat Rp1,48 triliun hingga 2024 dibandingkan dengan Rp1,36 triliun pada 2023. Pertumbuhan tersebut seiring meningkatnya liabilitas jangka pendek dan panjang yang masing-masing menjadi Rp1,41 triliun dan Rp75,9 miliar.
Baca Juga: Jurus Avia Avian (AVIA) Capai Target Pertumbuhan Penjualan pada 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News