kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Minat masyarakat tinggal di apartemen meningkat


Minggu, 22 Oktober 2017 / 12:46 WIB
Minat masyarakat tinggal di apartemen meningkat


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek apartemen sudah semakin populer. Ketertarikan masyarakat untuk membeli hunian vertikal terus mengalami peningkatan. Kenaikan tersebut tercermin dari hasil survey yang dilakukan portal jual beli properti Indonesia Rumah.com bertajuk Rumah.com Property Affordability Sentimen Index H2-2017.

Sekitar 57% responden dalam survey tersebut menyatakan bahwa apartemen sebagai tipe rumah yang akan dibeli. Sementara pada survey semester kedua 2016, jumlahnya hanya sekitar 35%.

Ike Hamdan, Head of Marketing Rumah.com mengatakan, semakin populer konsep pengembangan hunian berbasis Transit Oriented Development (TOD) membuat orang semakin tertarik membeli apartemen.

"Kebanyakan tipe apartemen yang dicari adalah studio dan satu kamar dengan harga di bawah Rp 20 juta per meter persegi (m2)," ujarnya Kamis (19/10). 

Peningkatan permintaan apartemen juga diakui oleh Agung Iskandar, Chief Commercial Officer OLX Indonesia. Terbuki dari data pencarian apartemen di OLX sejak Januari hingga minggu ketiga Oktober 2017 meningkat 20% dibandingkan tahun 2016.

DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur, Banten dan Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi daerah favorit para pencari apartemen. “Lokasi apartemen yang paling banyak peminatnya, terkonsentrasi di wilayah-wilayah yang menjadi simpul penyangga Jakarta seperti Tangerang, Depok, ataupun Bekasi,” jelas Agung.

Agung menilai, popularitas apartemen sebagai hunian inilah yang kemudian mendorong sebagian masyarakat untuk mulai berinvestasi dengan membeli atau memiliki unit apartemen. Di OLX, jumlah apartemen yang ditawarkan untuk dijual meningkat 7% dan untuk yang disewakan naik pesat hingga 33% dibandingkan tahun lalu.

Muhammad Nawir, Direktur Pemasaran Perumnas mengakui, hunian vertikal berbasis TOD cukup diminati masyarakat.Terbukti dari permintaaan akan TOD Stasiun Tanjung Barat yang diluncurkan pada Agustus 2017 lalu, sudah kelebihan permintaan. "Nomor Unit Pemesanan (NUP) yang masuk mencapai 1.400, padahal unit yang ditawarkan hanya 1.232," kata Nawir.

Tahun ini saja, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan memulai pembagunan 13 proyek TOD. Lima di antaranya sudah groundbreking yang digarap lewat sinergi BUMN. Selain di Stasiun Tanjung Barat dan Pondok Cina, TOD yang sudah groundbreaking ada di Stasiun Pasar Senen, Stasiun Juanda dan Stasiun Tanah Abang.

Selain proyek TOD, pasokan apartemen segmen menengah maupun menengah atas akan semakin bertambah. Agung Sedayu Goup misalnya akan mengembangkan apartemen di Kelapa Gading sebanyak 20 tower secara bertahap yang akan menyasar segmen bawah.

Colliers International Indonesia mencatat, jumlah pasokan apartemen di Jakarta sampai akhir 2017 akan bertambah sebanyak 15.277 unit. Dan tahun depan diprediksi akan bertambah 34.043 unit dan pasokan tahun 2019 akan meningkat sebanyak 9.50 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×