Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan apresiasi terhadap PT Vale Indonesia Tbk atas komitmennya dalam investasi lingkungan yang dinilai progresif dan berkelanjutan. Perusahaan tersebut merupakan anggota BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID.
Menurut Hanif, Vale Indonesia menunjukkan pendekatan yang menjadikan pelestarian lingkungan sebagai bagian dari budaya perusahaan. Salah satu bentuk komitmen tersebut adalah konsistensi dalam mencadangkan investasi lingkungan yang tidak bergantung pada tingkat produksi tahunan.
Pendekatan ini dinilai efektif karena perbaikan lingkungan dilakukan sejak awal untuk mencegah terjadinya kerusakan.
Baca Juga: MIND ID Targetkan Produksi Aluminium 900.000 Ton pada Tahun 2029
“Saya lihat begitu dalamnya investasi lingkungan yang dilakukan. Vale mendesain kapasitas lingkungannya tanpa memperdulikan berapa produksi yang dihasilkan per tahun,” ujar Hanif dalam keterangannya seperti dikutip Rabu (3/9/2025).
“Sekali lagi, ini bukan sekadar pujian, tetapi saya melihat langsung dokumennya dan kebetulan menyaksikan sendiri kegiatan rehabilitasi di Sorowako,” lanjutnya.
Kementerian LHK berharap langkah yang dilakukan oleh Vale maupun anggota MIND ID lainnya tidak hanya ditujukan untuk memperoleh penghargaan seperti Proper Emas, tetapi berangkat dari kesadaran dan tanggung jawab untuk menjalankan amanat konstitusi serta melindungi lingkungan hidup.
Hanif juga menaruh harapan agar MIND ID dapat menjadi pemimpin dan penentu standar pengelolaan tambang nasional yang bertanggung jawab. “Harapan saya sebesar-besarnya agar MIND ID mampu menjadi contoh dan barometer pengelolaan tambang di Indonesia,” tegasnya.
Hingga tahun 2024, Vale Indonesia telah mereklamasi lahan seluas 3.800 hektare di Sulawesi dengan menanam lebih dari 5 juta pohon serta menyemai 2,2 juta bibit pohon lokal.
Baca Juga: Ini Strategi MIND ID Pacu Dekarbonisasi
Di bidang energi, perusahaan ini mengoperasikan tiga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yakni Larona, Balambano, dan Karebbe, dengan total kapasitas 365 MW. Operasi ini mendukung pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Selain itu, seluruh limbah B3 dan non-B3 dikelola dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Pada tahun 2024, seluruh limbah non-B3 berupa slag nikel telah berhasil dimanfaatkan kembali secara penuh.
Selanjutnya: Mandiri Sekuritas Catat Nilai Transaksi Rp 414 Triliun hingga Agustus 2025
Menarik Dibaca: KLB Campak di Sumenep, Menkes Sebut Campak Lebih Menular daripada COVID-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News