kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MIND ID memproyeksikan ada kenaikan pendapatan di tahun buku 2019


Kamis, 16 Januari 2020 / 20:54 WIB
MIND ID memproyeksikan ada kenaikan pendapatan di tahun buku 2019
ILUSTRASI. Mining Industry Indonesia (MIND ID) memproyeksikan ada kenaikan pendapatan di tahun buku 2019


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mining Industry Indonesia (MIND ID) memproyeksikan ada kenaikan pendapatan di tahun buku 2019. Namun, holding pertambangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memprediksikan ada penurunan dalam raihan laba bersih.

Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan, pihaknya masih menghitung kinerja keuangan konsolidasi dari holding tambang plat merah ini. Namun, ia memproyeksikan pendapatan yang bisa diraih bisa mencapai sekitar Rp 80 triliun.

Baca Juga: Begini strategi pengembangan hulu tambang MIND ID, termasuk akuisisi lahan PKP2B?

Jumlah itu lebih tinggi dibanding raihan pendapatan MIND ID yang pada tahun lalu berada di angka Rp 65,28 triliun. Kenaikan tersebut dipicu oleh pertumbuhan produksi dan penjualan di anak usaha MIND ID.

Sayangnya, Orias masih belum bisa membeberkan, anak usaha mana yang menyumbang pendapatan terbesar. "Pendapatan kita naik. Estimasinya, sekitar Rp 80 triliun di 2019," Orias saat diwawancarai Kontan.co.id, Kamis (16/1).

Asal tahu saja, nilai tersebut belum termasuk pendapatan yang datang dari PT Freeport Indonesia (PTFI). Perusahaan emas dan tembaga yang 51,23% sahamnya sudah dimiliki MIND ID itu baru bisa menyumbangkan dividen untuk holding tambang pada tahun 2022.

Namun, kenaikan pendapatan itu tidak diiringi dengan peningkatan di sisi laba bersih. Orias memprediksi, laba bersih MIND ID pada tahun 2019 akan turun dibanding tahun sebelumnya.

Baca Juga: Kawal proyek strategis hilirisasi, Bos MIND ID: Kalau tidak cepat, "supir" diganti

Alasannya, sambung Orias, MIND ID sudah harus membayar cicilan utang untuk akuisisi mayoritas saham PTFI pada 21 Desember 2018 lalu. "Kalau buttom line pasti turun, karena kita sudah bayar bunga," jelas Orias.

Asal tahu saja, pada tahun 2018 MIND ID berhasil meraih laba bersih sebanyak Rp 8,28 triliun. Sementara pada tahun 2019 lalu, MIND ID sudah membayar cicilan global bond sebanyak US$ 280 juta. Pada tahun 2020, Orias mengatakan bahwa MIND ID akan kembali membayar cicilan dengan angka yang sama.

Seperti diketahui, untuk mendivestasi saham PTFI menjadi 51,23%, Inalum harus membayar sebesar US$ 3,85 miliar. Dana itu diperoleh melalui penerbitan surat utang global atau global bond sebesar US$ 4 miliar pada November 2018.

Baca Juga: Vale Indonesia (INCO): Negosiasi perjanjian definitif divestasi masih sesuai jadwal

Adapun, global bond yang diterbitkan di Singapura ini meliputi empat tenor, dari yang jatuh tempo pada 2021 hingga tenor obligasi hingga 2048.

Meski begitu, Orias memastikan bahwa kondisi keuangan dan aset MIND ID masih dalam kondisi aman. Hingga November 2019, Orias mengatakan bahwa aset MIND ID naik menjadi Rp 170 triliun.

Sedangkan hingga tutup tahun 2018, aset MIND ID tercatat sebesar Rp 165 triliun. "Kita belum tutup buku, tapi naik dibanding 2018," tutup Orias.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×