kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Minyak anjlok, langkah Pertamina dinilai tepat


Senin, 02 Mei 2016 / 14:41 WIB
Minyak anjlok, langkah Pertamina dinilai tepat


Sumber: Antara | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Di tengah anjloknya harga minyak dunia, beberapa kalangan menilai kondisi finansial Pertamina justru semakin sehat. Mantan anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Profesor Mukhtasor menilai, banyak indikator yang memperlihatkan bahwa BUMN migas tersebut semakin membaik.

“Performa keuangan sangat sehat, utang jangka panjang semakin menurun, dan efisiensi meningkat,” kata Mukhtasor, Senin (2/5).

Sehatnya kondisi keuangan, menurut Mukhtasor, tak lepas dari insiatif Pertamina melakukan berbagai penataan. Terkait utang-utang, misalnya, Pertamina re-financing yang tepat sehingga interest semakin rendah dan lebih efisien dalam menekan biaya produksi.

Termasuk di antaranya, ketika Pertamina membubarkan Petral. “Hal itu menunjukkan bahwa penataan keuangan dan manajemen mereka memang semakin bagus,” lanjut dia.

Tak kalah penting, imbuh Mukhtasor, Pertamina melakukan strategi yang sangat tepat ketika harga minyak dunia sedang turun. Ketika itu, di saat banyak perusahaan minyak dunia mendapat tekanan di sisi hulu, Pertamina justru menyeimbangkan antara hulu dan hilir.

Dalam hal ini, efisiensi banyak dilakukan di hulu, sedangkan di hilir banyak melakukan inovasi market. Antara lain dengan mengeluarkan berbagai produk seperti Pertalite dan Dexlite. Strategi menyeimbangkan hulu dan hilir ini turut berkkontribusi dalam memperkokoh bisnis Pertamina.

Tidak hanya memperkuat portofolio di hilir, Pertamina juga sangat tepat memanfaatkan momentum penurunan harga minyak dunia untuk melakukan ekspansi ke luar negeri. Dengan ekspansi di sisi hulu tersebut, Pertamina juga melakukan efisiensi yang sangat signifikan, di antaranya melakui penekanan biaya investasi.

Itulah sebabnya, ketika banyak perusahaan migas terkena imbas jatuhnya harga minyak dunia, Pertamina justru tidak goyah. Faktanya, lanjut Mukhtasor, pada saat banyak perusahaan migas melakukan kebijakan PHK, seperti Chevron, Vico, British Petroleum, dan Halliburton, Pertamina justru melakukan rekrutmen secara besar-besaran.

“Ini menandakan bahwa strategi Pertamina untuk tumbuh memang dilakukan dengan cara yang tepat,” kata Mukhtasor.

Direktur Eksekutif Energy Wacth Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean menilai, kondisi Pertamina yang sehat tidak lepas dari efisiensi yang dilakukan BUMN tersebut. Dari efisiensi tersebut, tahun lalu Pertamina bisa menghemat pengeluaran hingga mencapai Rp 1,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×