Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
Hanya saja, selama terdampak pandemi segmen bisnis logistik pergudangan dan bisnis karoseri MIRA tidak memberikan dampak signifikan.
Dari segmen bisnis pergudangan diakui belum memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan usaha konsolidasi Perseroan karena belum berkembang. Segmen ini diharapkan menyokong pendapatan yang lebih baik untuk ke depannya.
Sebagai informasi, pada tahun 2021, segmen usaha pergudangan membukukan pendapatan sebesar Rp 4,7 miliar mengalami kenaikan sebesar 9,5% dari tahun 2020 yang sebesar Rp 4,25 miliar. Segmen usaha ini membukukan laba Bersih sebesar Rp 205 juta, membaik dari tahun 2020 yang membukukan Rugi Bersih sebesar Rp 451 juta.
Baca Juga: Ini Daftar Lengkap 139 Perusahaan Batubara yang Diperbolehkan Ekspor
Sedangkan, pada lini bisnis karoseri justru telah dihentikan sementara pengoperasiannya. Pada tahun 2021, MIRA menghentikan sementara operasional bisnis karoseri miliknya karena minimnya permintaan jasa karoseri. Tercatat unit bisnis karoseri MIRA tidak memperoleh pendapatan di tahun lalu.
Adapun di tahun ini, MIRA tak muluk-muluk menargetkan pendapatan yakni sekitar Rp 85 miliar, sama seperti realisasi pendapatan MIRA di tahun 2021 sebesar Rp Rp 85,60 miliar. Target tersebut diakui merupakan target konservatif mengingat kondisi pandemi yang belum teratasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News