kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mitra International (MIRA) Harap Lini Bisnis Pergudangan dan Karoseri Bangkit


Selasa, 01 Maret 2022 / 21:39 WIB
Mitra International (MIRA) Harap Lini Bisnis Pergudangan dan Karoseri Bangkit
ILUSTRASI. Armada?truk PT Mitra International Resources Tbk (MIRA).


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Mitra International Resources (MIRA) berharap besar pandemi dapat segera teratasi guna menghidupkan kembali semua lini bisnisnya. Emiten transportasi berkode saham MIRA ini meyakini perbaikan kinerja akan berbalik positif apabila pengendalian pandemi dapat dilakukan dengan baik.

“Jika terjadi pemulihan pandemi, segmen jasa angkut tranSportasi sebagai bisnis inti akan berjalan normal, yang diharapkan dapat berimbas pada pengaktifan kembali segmen karoseri dan pergudangan,” terang Sekretaris Perusahaan MIRA Arda Billy kepada Kontan, Selasa (1/3).

Pria yang akrab disapa Billy ini mengatakan, pulihnya perekonomian dapat meningkatkan daya beli masyarakat sehingga mendorong industri properti bangkit, yang membuat naiknya permintaan jasa angkut semen.

Baca Juga: Mitra International (MIRA) Pasang Target Pendapatan Rp 85 miliar Tahun Ini

Seperti diketahui, MIRA memiliki kegiatan usaha yang bertumpu pada jasa angkut semen dan air minum dalam kemasan sebagai kontributor utama pendapatan perseroan.

Adapun, MIRA menjalin kerja sama kontrak jangka panjang dengan produsen-produsen semen terkemuka seperti Semen Tiga Roda, Semen Dynamix, Semen Bima dan Semen Garuda. Sementara, dari jasa angkut air minum dalam kemasan, tidak diterangkan lebih detail siapa pelanggan jasa angkut MIRA.

Billy menerangkan, terdapat penurunan hasil angkut MIRA pada tahun 2021 lalu. Selama tahun 2021 hasil angkut MIRA hanya mampu mencapai 1.379.827 ton, dimana perolehan tersebut turun sebesar 2.0% dari tahun 2020 yang berjumlah 1.408.672 ton.

Pendapatan usaha dari bisnis transportasi sebesar Rp 80,9 miliar ikut turun 2% dari tahun 2020 sebesar Rp 82,6 miliar. MIRA mencatatkan Rugi Operasi dari bisnis transportasi sebesar Rp 5,5 miliar mengalami perbaikan dari tahun sebelumnya yang membukukan Rugi Operasi sebesar Rp 6,1 miliar.

Baca Juga: Berikut Rekomendasi Saham Pilihan Analis Jelang RDG Bank Indonesia

Oleh karena itu, MIRA berupaya untuk menggenjot kinerja perseroan di tahun ini. MIRA pun mencoba melakukan komunikasi dengan pihak pelanggan terkait kebijakan naiknya harga sparepart dan consumable yang diharapkan ada penyesuaian ongkos angkut.

Upaya yang dilakukan MIRA tersebut diakui Billy sebagai cara untuk menghidupkan kembali kinerja semua lini bisnis perseroan. Seperti yang diketahui, Mitra International Resources (MIRA) sebenarnya memiliki 3 lini bisnis yakni bisnis Transportasi Jasa Angkut, bisnis Logistik & Pergudangan, serta bisnis Karoseri.

Hanya saja, selama terdampak pandemi segmen bisnis logistik pergudangan dan bisnis karoseri MIRA tidak memberikan dampak signifikan.

Dari segmen bisnis pergudangan diakui belum memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan usaha konsolidasi Perseroan karena belum berkembang. Segmen ini diharapkan menyokong pendapatan yang lebih baik untuk ke depannya.

Sebagai informasi, pada tahun 2021, segmen usaha pergudangan membukukan pendapatan sebesar Rp 4,7 miliar mengalami kenaikan sebesar 9,5% dari tahun 2020 yang sebesar Rp 4,25 miliar. Segmen usaha ini membukukan laba Bersih sebesar Rp 205 juta, membaik dari tahun 2020 yang membukukan Rugi Bersih sebesar Rp 451 juta.

Baca Juga: Ini Daftar Lengkap 139 Perusahaan Batubara yang Diperbolehkan Ekspor

Sedangkan, pada lini bisnis karoseri justru telah dihentikan sementara pengoperasiannya. Pada tahun 2021, MIRA menghentikan sementara operasional bisnis karoseri miliknya karena minimnya permintaan jasa karoseri. Tercatat unit bisnis karoseri MIRA tidak memperoleh pendapatan di tahun lalu.

Adapun di tahun ini, MIRA tak muluk-muluk menargetkan pendapatan yakni sekitar Rp 85 miliar, sama seperti realisasi pendapatan MIRA di tahun 2021 sebesar Rp Rp 85,60 miliar. Target tersebut  diakui merupakan target konservatif mengingat kondisi pandemi yang belum teratasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×