kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.287.000   27.000   1,19%
  • USD/IDR 16.719   -16,00   -0,10%
  • IDX 8.348   29,26   0,35%
  • KOMPAS100 1.164   4,46   0,38%
  • LQ45 851   4,18   0,49%
  • ISSI 289   1,82   0,63%
  • IDX30 444   -0,85   -0,19%
  • IDXHIDIV20 512   1,03   0,20%
  • IDX80 131   0,47   0,36%
  • IDXV30 137   0,40   0,29%
  • IDXQ30 141   -0,24   -0,17%

Mitra Pinasthika (MPMX) Ungkap Sebab Pendapatan & Laba Turun per Kuartal III-2025


Kamis, 06 November 2025 / 13:17 WIB
Mitra Pinasthika (MPMX) Ungkap Sebab Pendapatan & Laba Turun per Kuartal III-2025
ILUSTRASI. Mitra Pinasthika (MPMX) cetak kinerja kurang memuaskan dengan endapatan turun 3,12% menjadi Rp 11,47 triliun dan laba turun 12,2% ke Rp 22,94 miliar hingga September 2025


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) mengalami penurunan kinerja selama periode sembilan bulan 2025. Pendapatan MPMX dari segmen bisnis distribusi & ritel serta asuransi melandai, berbarengan dengan tekanan margin pada segmen transportasi. 

Pendapatan neto MPMX merosot 3,12% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 11,84 triliun menjadi Rp 11,47 triliun hingga September 2025. Sumber utama pendapatan MPMX berasal dari penjualan kendaraan bermotor roda dua dan suku cadangnya senilai Rp 11,28 triliun.  

Jumlah itu setara dengan 98,34% terhadap total pendapatan MPMX hingga kuartal III-2025. Pada periode ini, penjualan motor dan suku cadang MPMX menyusut sebanyak 2,92% (yoy).

Baca Juga: Pabrik Lotte Chemical Indonesia Diresmikan, Serap 40.000 Tenaga Kerja

Secara bottom line, MPMX meraih laba bersih sebesar Rp 406,72 miliar hingga kuartal III-2025. Keuntungan emiten yang terafiliasi dengan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) ini tergerus 7,73% dibandingkan raihan Rp 440,82 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

General Manager Corporate Communications & Sustainability Mitra Pinasthika Mustika, Natalia Lusnita mengungkapkan kinerja entitas anak dan asosiasi MPMX menghadapi tekanan pasar dan tantangan di tengah dinamika ekonomi dan industri yang terjadi hingga kuartal III-2025. Natalia membeberkan tiga faktor yang memengaruhi kinerja MPMX.

Pertama, pendapatan bisnis distribusi dan ritel MPMX merosot 3% (yoy), terutama disebabkan oleh penurunan volume penjualan sepeda motor. Kondisi ini didorong oleh melemahnya daya beli masyarakat serta proses seleksi pembiayaan yang lebih ketat dari perusahaan pembiayaan.

Meski penjualan unit melemah, bisnis after sales tetap menjadi penopang utama, karena konsumen tetap membutuhkan layanan perawatan dan servis. Pendapatan after sales pun meningkat 3% di segmen distribusi dan 27% di segmen ritel, yang didorong  tingginya permintaan terhadap suku cadang dan layanan perawatan.

Kedua, pada segmen asuransi, pendapatan underwriting bersih turun 23% (yoy), yang terutama disebabkan oleh pelemahan kinerja pada produk asuransi kendaraan bermotor, seiring tekanan yang dihadapi bisnis pembiayaan. Premi asuransi properti juga mengalami moderasi akibat penerapan pendekatan seleksi nasabah yang lebih ketat serta penguatan manajemen risiko.

Walaupun pendapatan underwriting bersih turun, beban klaim bersih membaik 10% (yoy), didukung oleh peningkatan dalam pengelolaan klaim serta seleksi risiko yang lebih berhati-hati di berbagai lini produk. Sementara itu, pendapatan investasi turun 12% (yoy), terdampak oleh kinerja pasar saham.

 

Ketiga, segmen transportasi menghadapi tekanan margin, dengan total kendaraan sewaan relatif stabil dan jumlah pengemudi sewaan turun 4% (yoy). Hasil ini sejalan dengan berakhirnya beberapa kontrak akibat inisiatif efisiensi biaya dari pelanggan dan penyelesaian proyek.

Pada saat yang sama, penjualan mobil bekas meningkat 31% (yoy), didukung oleh tingginya permintaan dan penerapan inisiatif daur ulang aset yang efektif. Namun, margin mengalami penurunan akibat pergeseran dalam komposisi produk yang dijual.

"Sebagai hasilnya, laba bersih konsolidasi menurun sekitar 8% (yoy), terutama akibat pendapatan yang melemah dan penurunan porsi laba dari entitas asosiasi," kata Natalia kepada Kontan.co.id, Kamis (6/11/2025).

Peluang & Strategi pada Kuartal IV-2025

MPMX menyadari tantangan di sisi pendapatan masih cukup berat, terutama dengan kondisi pasar dan daya beli yang masih belum sepenuhnya pulih.

Namun, Natalia memastikan MPMX tetap fokus untuk menjaga profitabilitas melalui pengendalian biaya yang ketat, optimalisasi portofolio bisnis, dan peningkatan kontribusi dari segmen-segmen dengan margin yang lebih sehat, seperti purna jual dan layanan non-aset.

MPMX juga melanjutkan inisiatif transformasi dan digitalisasi untuk memperkuat daya saing dan ketahanan bisnis.

"Dengan langkah-langkah tersebut, kami optimistis dapat menutup tahun 2025 dengan kinerja yang solid, sekaligus membangun momentum positif untuk pertumbuhan di tahun 2026," ungkap Natalia.

Pada kuartal terakhir tahun ini, MPMX melihat tren perbaikan yang bertahap di beberapa lini bisnis. Natalia mencontohkan pada segmen penjualan sepeda motor, MPMX memandang adanya potensi perbaikan moderat di kuartal IV-2025, didorong oleh periode akhir tahun yang biasanya diikuti peningkatan permintaan musiman.

Baca Juga: Pelarangan Impor Pakaian Bekas, Industri Tekstil Sambut Positif Langkah Pemerintah

Sementara itu, tren penjualan dan pembelian mobil bekas masih moncer. Hingga September 2025, supply-demand cukup seimbang baik pasokan dari internal maupun external.

"Segmen mobil penumpang tetap menjadi pilihan populer bagi konsumen ritel, sementara kendaraan niaga banyak diburu oleh pelaku usaha dan korporasi sebagai solusi operasional yang efisien," imbuh Natalia.

Di tengah tekanan industri, MPMX masih meneruskan ekspansi. Melalui MPM Motor yang menaungi bisnis ritel sepeda motor, pada tahun ini MPMX membuka tiga cabang baru di Bangil (Jawa Timur), Morowali (Sulawesi), dan Waingapu (NTT). 

Hingga kuartal ketiga, MPMX telah merealisasikan 44% anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex). Adapun, MPMX menganggarkan capex sekitar Rp 96 miliar untuk tahun ini.

Capex MPMX digunakan untuk pembelian tanah di beberapa area yang saat ini masih kondisi menyewa. Natalia bilang, penyerapan capex masih akan sesuai dengan alokasi, yakni untuk pengembangan sistem digitalisasi di gudang-gudang MPMDistributor (sistem robotic), dan renovasi rutin gedung-gedung diler MPMMotor.

Selanjutnya: Pendapatan Premi Tradisional Allianz Life Tumbuh 18% hingga Kuartal III-2025

Menarik Dibaca: Infinix Smart 10 Plus Punya Dynamic Bar dan One Tap Infinix AI, Ini Ulasannya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×