Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
Di samping itu, Chandra juga menilai, usaha MBAP dalam mengejar target produksi batubara di tahun ini tidak akan terganggu oleh datangnya musim hujan. Ia pun mengaku, pihaknya tidak melakukan tindakan khusus dalam menghadapi peningkatan curah hujan.
“Daerah tambang Mitrabara memang memiliki curah hujan yang tinggi, jadi kami sudah terbiasa mengatasi kondisi tersebut,” terang dia. Catatan Kontan, MBAP mengoperasikan tambang batubaranya di Malinau, Kalimantan Utara.
Baca Juga: Mitrabara Adiperdana (MBAP) Menggenjot Pasar Ekspor
Tak hanya itu, dalam rangka menyiasati potensi penurunan harga batubara, MBAP berencana melakukan diversifikasi usaha di luar kegiatan pertambangan batubara.
Chandra belum menyebut rencana tersebut secara detail, termasuk perihal kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex). Namun, ia mengindikasikan kegiatan diversifikasi usaha yang dilakukan oleh MBAP masih berfokus pada bidang energi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News