Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) menargetkan produksi batubara sebanyak 4 juta ton pada tahun 2020. Jumlah tersebut tidak mengalami perubahan dibandingkan target produksi pada tahun lalu.
Adapun hingga kuartal III-2019, MBAP sudah menghasilkan total 3,12 juta ton batubara atau meningkat 23% secara tahunan.
Penetapan target produksi batubara sebesar 4 juta ton dilakukan MBAP dengan mempertimbangkan kondisi harga komoditas tersebut yang masih berpotensi melemah sepanjang tahun ini. Lantas, emiten masih berupaya melakukan efisiensi biaya di berbagai lini yang memungkinkan.
“Kami tetap fokus pada upaya efisiensi biaya yang didukung strategi pemasaran batubara untuk pasar-pasar premium,” ungkap Sekretaris Perusahaan MBAP Chandra Lautan, tengah pekan lalu.
Baca Juga: Ini strategi Mitrabara (MBAP) hadapi pelemahan harga batubara tahun depan
Perusahaan juga yakin kabar bahwa China berencana mengurangi impor batubara di tahun ini tidak akan mempengaruhi hasil penjualan perusahaan. Asal tahu saja, per kuartal tiga tahun lalu, dari total US$ 196,63 juta yang diraup MBAP, pendapatan dari penjualan batubara ke China mencapai US$ 59,63 juta.
“Tim pemasaran yang profesional akan membuat Mitrabra mampu melakukan penjualan seluruh batubara yang diproduksi,” kata Chandra.
Lagi pula, MBAP masih memiliki sejumlah pangsa pasar di luar negeri, seperti Korea Selatan dan Malaysia. Nilai penjualan batubara MBAP ke Korea Selatan mencapai US$ 43,60 juta di triwulan ketiga tahun lalu. Perusahaan juga membukukan penjualan ke Malaysia sebesar US$ 30,39 juta.
Di samping itu, Chandra juga menilai, usaha MBAP dalam mengejar target produksi batubara di tahun ini tidak akan terganggu oleh datangnya musim hujan. Ia pun mengaku, pihaknya tidak melakukan tindakan khusus dalam menghadapi peningkatan curah hujan.
“Daerah tambang Mitrabara memang memiliki curah hujan yang tinggi, jadi kami sudah terbiasa mengatasi kondisi tersebut,” terang dia. Catatan Kontan, MBAP mengoperasikan tambang batubaranya di Malinau, Kalimantan Utara.
Baca Juga: Mitrabara Adiperdana (MBAP) Menggenjot Pasar Ekspor
Tak hanya itu, dalam rangka menyiasati potensi penurunan harga batubara, MBAP berencana melakukan diversifikasi usaha di luar kegiatan pertambangan batubara.
Chandra belum menyebut rencana tersebut secara detail, termasuk perihal kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex). Namun, ia mengindikasikan kegiatan diversifikasi usaha yang dilakukan oleh MBAP masih berfokus pada bidang energi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News