kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,51   -5,84   -0.63%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mobil bekas makin dicari di masa transisi PSBB


Jumat, 10 Juli 2020 / 21:34 WIB
Mobil bekas makin dicari di masa transisi PSBB
ILUSTRASI. Penjualan mobil bekas di salah satu showroom di Tangerang Selatan, Senin (7/6). Pasar mobil bekas (mobkas) kembali bergeliat pasca penerapan fase transisi PSBB.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Berbeda dengan transaksi penjualan di Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, skema penjualan kredit pada penjualan mobil bekas  Astra Auto Trust tidak memiliki porsi yang dominan. Menurut David, porsinya hanya mencapai sekitar 30%-40% saja, sementara sekitar 60%-70% penjualan sisanya dilakukan dengan skema penjualan tunai keras.

Herjanto menilai, opsi membeli mobil bekas memang lebih menarik ketimbang membeli mobil baru di masa transisi PSBB ini. Selain karena harganya yang lebih murah, proses pembelian mobil bekas juga relatif lebih cepat bila dibandingkan dengan proses pembelian mobil baru.

Hal ini ditengarai sesuai dengan masyarakat yang ingin segera memiliki kendaraan di tengah pandemi. Akibatnya, ketika kebutuhan akan kendaraan pribadi kembali muncul akibat tingkat mobilitas yang meningkat di masa PSBB transisi, mobil bekas menjadi pilihan yang lebih cenderung dipilih oleh pembeli  yang ingin membeli mobil.

Baca Juga: Harga Kawasaki Ninja ZX-25R dibandrol mulai Rp 96 juta, besok mulai bisa pre-order!

“Kalau bicara mobil baru itu butuh waktu 2 minggu minimal untuk STNK jadi, Itu juga kalau dalam kondisi normal,” kata Herjanto.

Pandangan yang serupa juga dilontarkan oleh David. Menurutnya, mobil bekas dalam beberapa aspek memang lebih menarik untuk dilirik di masa transisi PSBB seperti sekarang. Selain memiliki harga yang lebih murah, mobil bekas juga memiliki nilai jual kembali atawa resale value yang lebih dibanding mobil baru.

Sebagai perbandingan, penurunan harga jual pada mobil baru bisa mencapai sekitar 15%-20% dalam setahun. Sementara itu, penurunan harga jual kembali pada mobil bekas hanya berkisar 10% dari harga pembelian awal.

Baca Juga: Harga mobil bekas Honda New Accord, si sedan mewah kini murah, mulai Rp 110 Jutaan

Ini karena mobil bekas sudah memiliki harga acuan tidak tertulis di pasaran, sehingga ketika pembeli memutuskan untuk menjual kembali mobil bekasnya, harganya tidak akan jauh-jauh dari harga pasar. Sementara penurunan sekitar 10% hanya berasal dari asumsi biaya perbaikan/perawatan minor pasca penggunaan saja.

“Dengan begitu, mereka yang ingin membeli kendaraan mungkin beli mobil bekas dulu, baru nanti kalau keadaan sudah benar-benar pulih baru mengganti mobil bekas yang dimilikinya dengan mobil baru, mungkin seperti itu,” ujar David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×