kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mobil hatchback masih menarik untuk digarap, ini penjelasan Gaikindo


Sabtu, 08 Februari 2020 / 08:15 WIB
Mobil hatchback masih menarik untuk digarap, ini penjelasan Gaikindo


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski tidak sepopuler kendaraan serbaguna (multi purpose vehicle/MPV), kendaraan moncong pendek alias hatchback masih memiliki prospek penjualan yang menarik. Hal ini tidak terlepas dari aspek harga jual kendaraan segmen ini yang terbilang tidak terlalu mahal.

Co-Chairman I Gaikindo, Jongkie D. Sugiarto mengatakan, kendaraan hatchback memiliki daya tarik bagi di mata pembeli lantaran memiliki harga yang relatif lebih murah apabila dibandingkan segmen lain seperti misalnya sedan.

Baca Juga: Suzuki masih pikir-pikir bawa lagi Swift ke Indonesia lagi

“Kan kalau hatchback umumnya masuk kategori 4x2, cc-nya juga tidak besar sehingga beban PPnBM-nya (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) lebih rendah kalau dibanding sedan,” jelas Jongkie ketika dihubungi oleh Kontan.co.id pada Jumat (7/2).

Asal tahu saja, saat ini pengenaan PPnBM masih didasarkan pada kapasitas mesin serta pengelompokan tipe kendaraan yang terbagi menjadi dua kategori, yakni sedan dan non sedan hingga berlakunya aturan PPnBM baru, yakni Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 Tahun 2019 tentang Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Kendaraan Bermotor pada 16 Oktober 2021 mendatang.

Mengacu kepada aturan ini, kendaraan bertipe non sedan yang memiliki sistem satu gardan penggerak (4x2) dengan kapasitas isi silinder di bawah 2.500 cc hanya dikenakan beban PPnBM sebesar 10% - 20%.

Sementara itu, untuk kendaraan tipe sedan bisa kenakan beban PPnBM sebesar 30%, 40%, dan 125%, bergantung pada kapasitas isi silinder beserta spesifikasi-spesifikasi lainnya.

Meski demikian, Jongkie mengaku belum bisa memprediksi proyeksi penjualan ataupun besar kecilnya ceruk segmen hatcback di pasaran kendaraan roda empat nasional. Menurutnya, hal tersebut sangat bergantung pada strategi penjualan dan pemasaran dari masing-masing agen pemegang merek (APM).

“Kalau APM-nya rajin mengeluarkan model baru, strategi pemasarannya kuat, ya bisa memacu penjualan hatchback,” ujar Jongkie.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×