kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mochtar Riady: Wabah Covid-19 memaksa kita hidup dalam teknologi baru


Kamis, 14 Mei 2020 / 16:07 WIB
Mochtar Riady: Wabah Covid-19 memaksa kita hidup dalam teknologi baru
ILUSTRASI. Pengusaha senior Mochtar Riady membagi pengalaman yang berharga dalam membangun bisnisnya mengikuti teknologi yang terus berkembang, di depan ratusan peserta Indonesia Digital Conference 2019 yang digelar oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Jaka


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendiri Grup Lippo Mochtar Riady angkat bicara terkait perkembangan wabah corona (Covid-19). Pria yang pada 12 Mei lalu merayakan ulang tahun 91 tahun itu bilang, wabah corona memaksa kita membiasakan diri untuk hidup dalam teknologi baru.

Baca Juga: Keluarga Riady Beli Satu Miliar Saham Lippo Karawaci Saat Harga Saham LPKR Anjlok

"Seperti sekarang kita melakukan video seminar. Ini adalah tindakan yang sangat digitalize," ungkap Mochtar saat menjadi pembicara dalam seminar virtual Jakarta CMO Club bertema Business Wisdom During COVID-19 Era, hari ini (14/5).

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, misalnya, konsumen sudah harus membiasakan diri membeli barang melalui pasar online atau e-commerce di tengah kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Baca Juga: Inilah daftar lengkap 50 miliarder Indonesia versi Forbes

Demikian pula dengan sistem pembayaran yang turut mendukung transaksi jual beli, seperti Gopay, Ovo dan seterusnya.

"Kita juga bertransaksi melalui e-banking. Sebenarnya kita sudah siap. Ini sesuatu hal yang positif bagi bangsa kita," ungkap Mochtar, yang memiliki kekayaan US$ 2,1 miliar dan menduduki peringkat ke-12 orang paling tajir di Indonesia versi Majalah Forbes tahun 2019.

Baca Juga: Hadapi 2020, Unicorn Indonesia dituntut makin profesional

Di acara diskusi yang dipandu pendiri MarkPlus Hermawan Kartajaya, Mochtar menilai, secara tak sadar, kini masyarakat dipaksa membiasakan diri untuk hidup dalam teknologi yang baru, yang merupakan bagian dari Revolusi Industri 4.0.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×