kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.303.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.549   -64,00   -0,39%
  • IDX 8.200   33,93   0,42%
  • KOMPAS100 1.118   1,65   0,15%
  • LQ45 785   -0,35   -0,04%
  • ISSI 293   2,40   0,83%
  • IDX30 410   -0,95   -0,23%
  • IDXHIDIV20 463   -1,26   -0,27%
  • IDX80 123   0,24   0,20%
  • IDXV30 133   0,20   0,15%
  • IDXQ30 128   -0,38   -0,29%

MRT Tambah Stasiun Thamrin dan Monas pada 2027, tapi Tak Ada Tambahan Kereta


Kamis, 09 Oktober 2025 / 10:09 WIB
MRT Tambah Stasiun Thamrin dan Monas pada 2027, tapi Tak Ada Tambahan Kereta
ILUSTRASI. PT MRT Jakarta (Perseroda) ?akan menambah dua stasiun baru, yakni Thamrin dan Monas, bakal mulai beroperasi duluan pada 2027 mendatang. ?


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT MRT Jakarta (Perseroda) menjaga pembangunan MRT Fase 2A rute Bundaran HI–Kota sesuai target. Dibangun bertahap, dua stasiun baru, yakni Thamrin dan Monas, bakal mulai beroperasi duluan pada 2027 mendatang. 

Untuk diketahui, pembangunan MRT Jakarta Fase 2A dibagi menjadi tiga bagian yang telah berjalan. Bagian pertama yang telah berprogres hingga 89,57% terdiri dari stasiun Bundaran HI, Thamrin, dan Monas.

Kemudian, bagian kedua yang telah berprogres 58,37% terdiri dari stasiun Harmoni dan Sawah Besar. Lalu bagian ketiga yang telah berprogres 77,84% terdiri dari stasiun Mangga Besar, Glodok, dan Kota. 

Baca Juga: MRT Jakarta Segera Nyambung ke Monas! Penumpang Bakal Bertambah 20.000 per Hari

Nah, Direktur Konstruksi MRT Weni Maulina bilang bagian pertama itu ditargetkan bakal rampung dan mulai beroperasi pada tahun 2027. 

“Untuk 2027 kita akan operasikan rute yang sampai dengan Monas, sementara untuk (rute) yang sampai Kota itu di 2029. Jadi sekitar lima tahun diperkirakan selesai,” ungkap Weni dalam Media Briefing di Jakarta, Rabu (8/10/2025). 

Meski ada tambahan rute dan potensi tambahan volume penumpang, ia bilang MRT belum akan menambah kereta dalam waktu dekat.

Terkait itu, Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT Mega Tarigan memastikan kapasitas kereta masih bisa menampung lebih banyak penumpang dari rata-rata normal saat ini. 

“Mungkin akan bisa sedikit lebih padat karena penggunanya meningkat tapi trip-nya tidak bertambah,” katanya dalam kesempatan yang sama. 

Ia menjelaskan, saat ini tingkat kepadatan kereta saat peak hour berada di kisaran 70%. Secara hitung-hitungan angka, menurut Mega, peningkatan kepadatan masih memungkinkan. 

Baca Juga: Pembangunan MRT Lebak Bulus-Serpong Diharapkan Bangkitkan Ekonomi

Ia menjelaskan, dengan okupansi kisaran 70% saat peak hour saja, saat ini MRT masih mampu menjaga kesesuaian standar load factor Dinas Perhubungan di level 6 pax per square meter alias 6 orang untuk tiap 1 meter persegi. 

Pun ke depannya, ada potensi peningkatan load factor demi menampung tambahan penumpang. Ia menyoroti fakta bahwa di Jepang pun load factor yang ditetapkan ialah 8 pax per square meter atau 8 orang untuk tiap 1 meter persergi. 

“Karena kereta kita didesain menggunakan teknologi Jepang, sebetulnya untuk kepadatan 8 pax per square meter itu kita masih bisa,” sebut Mega. 

Namun, meski secara kapasitas masih mencukupi, ia tak menampik kepadatan yang meningkat bakal mengganggu kenyamanan pengguna. Maka dari itu, rencananya MRT bakal menambah moda lagi pada 2029 mendatang, ketika rute Fase 2A rampung. 

Selanjutnya: Harga Emas Cetak Rekor Sepanjang Masa, Begini Pendapat Para Pakar

Menarik Dibaca: Dilanda Profit Taking, Harga Emas Hari Ini Tergelincir dari Rekor Tertinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×