kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Bidik Pendapatan Rp 50 Miliar di 2024, Ini Strateginya


Minggu, 25 Februari 2024 / 18:46 WIB
Multi Makmur Lemindo (PIPA) Bidik Pendapatan Rp 50 Miliar di 2024, Ini Strateginya
ILUSTRASI. PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) membidik pendapatan Rp 50 miliar tahun ini.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) membidik pendapatan Rp 50 miliar tahun ini. Produsen pipa ini akan memanfaatkan tren permintaan pipa baik dari retail maupun proyek-proyek pemerintahan dan luar pemerintahan.

Direktur Utama Multi Makmur Lemindo Junaedi mengatakan, prospek bisnis pipa di tahun ini masih belum terlihat dengan jelas lantaran kondisi politik yang belum selesai atau belum ada kepastian.

"Tahun ini niatnya pendapatan bisa naik ke Rp 50 miliar biar stabil seperti sebelum Covid, terlebih ada produk-produk baru dari kami sebagai salah satu pendorongnya," kata Junaedi kepada Kontan, Minggu (25/2).

Baca Juga: Setelah Inpres Air Minum Terbit, Ini yang Dilakukan Kementerian PUPR

Untuk mengejar target tersebut, PIPA memiliki strategi antara lain menjalankan berbagai mesin baru untuk diversifikasi produk penunjang bangunan dan menaikan omset.

Lebih lanjut, Junaedi menyampaikan tren permintaan pipa di tahun ini lebih dikuasai oleh retail dan proyek-proyek di luar pemerintahan. 
Di samping itu, emiten yang resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada April 2023 ini akan memanfaatkan potensi kebijakan instruksi Presiden (Inpres) mengenai air minum dan sanitasi akan segera terbit pada Februari ini.

PIPA selaku emiten akan selalu mencari cara untuk mengutilisasi potensi bisnis tersebut dengan melakukan kerja sama maupun pengembangan produk yang modern sehingga dapat menciptakan produk yang berkualitas maupun berteknologi mumpuni.

"Hal yang perlu diperhatikan mengenai kebijakan terbaru Inpres air minum ini adalah kualitas air (pastikan air yang disediakan melalui sistem perpipaan memenuhi standar kualitas air yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan)," kata Juanedi.

Menurut dia, pemerintah harus melukan tender proyek pipa dan bahan penunjang lainnya untuk pelaksanaan Inpres ini bukan berdasarkan tender termurah, tapi harus yang terbaik demi terciptanya air minum yang aksesibilitasnya mudah dan berkualitas.

Baca Juga: Produsen Pipa PVC, Multi Makmur (PIPA) Siap Ekspansi

"Implementasikan sistem pengawasan dan pengujian berkala untuk memantau dan memastikan kualitas air secara terus-menerus," pungkas dia.

PIPA belum merilis laporan keuangan terbarunya. Pada semester I 2023 laba bersih PIPA menjadi Rp 582,64 juta atau turun 36,86% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 922,80 juta.

Penurunan laba ini merupakan imbas dari pendapatan yang juga anjlok dari Rp 22,36 miliar di semester I 2022 menjadi Rp 16,01 miliar atau setara 28,37% yoy. Pada periode itu juga terjadi penurunan beban pokok penjualan sebesar 34,28% yoy dari Rp 16,65 miliar menjadi Rp 10,94 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×