Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Melihat potensi yang sangat besar di Indonesia, penyedia jasa belanja online Multipy Inc, akan membuka kantor di Indonesia. Multiply juga mengincar posisi teratas penyedia jasa belanja online di negara ini pada tahun 2012.
Peter Pezaris, Pendiri dan CEO Multiply Inc, mengatakan akan membuka cabang di Indonesia karena melihat pasar online di Indonesia sangat besar. "Kami sangat gembira atas kehadiran Daniel Tumiwa dalam jajaran tim Multiply untuk memimpin rencana masa depan Multiply untuk menjadi pasar belanja online terdepan di Indonesia," tandas Peter di Jakarta, pekan lalu.
Daniel Tumiwa baru saja ditunjuk oleh Multiply untuk menjadi Country Manager Multiply di Indonesia. Menurut Peter, kehadiran Multiply juga akan membantu wirausaha Indonesia untuk membawa bisnis mereka dari offline menjadi online.
Peter mengklaim, saat ini Multiply telah memiliki 25.000 gerai dengan pengunjung sekitar 5 juta orang per bulan di Indonesia. Ia optimistis pada tahun 2012, ia akan menjadi operator belanja online terbesar di Indonesia.
Daniel Tumiwa menyatakan, Multiply Indonesia menargetkan gerai online Multiply akan naik 100% menjadi 50.000 tahun ini. Walaupun iklan merupakan pendapatan bagi Multiply, perusahaannya tidak akan menjadikan iklan sebagai target utama penghasilan, karena akan lebih berfokus pada peningkatan jumlah transaksi belanja online di Multiply.
Pada pertengahan tahun 2011 ini, Multiply yang berdiri di Florida tahun 2004 akan meluncurkan perangkat e-commerce yang meliputi katalog toko yang terintegrasi dengan kereta belanja. Multiply juga mengklaim tengah memperbaiki proses pembayaran demi memudahkan transaksi bagi pembeli, baik yang menjadi pelanggan maupun yang baru mengenal Multiply.
Prospek bisnis online di Indonesia memang menarik dengan omzet yang cenderung meningkat. Leontinus Alpha Edison, pemilik toko online PT Tokopedia berani mematok target omzet penjualan Rp 3 miliar pada Maret 2011. Sebagai perbandingan, omzet bulan Januari kemarin telah mencapai Rp 2,6 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News