kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Mundurnya LG dari Proyek Baterai Dinilai Bukan Lampu Kuning bagi Industri EV Nasional


Rabu, 23 April 2025 / 08:35 WIB
Mundurnya LG dari Proyek Baterai Dinilai Bukan Lampu Kuning bagi Industri EV Nasional
Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko (tengah) saat konferensi pers Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025, Selasa (22/4).


Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (PERIKLINDO), Moeldoko, menilai keputusan LG Energy Solution untuk menarik diri dari proyek rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV) senilai US$7,7 miliar di Indonesia bukanlah sinyal negatif bagi iklim investasi nasional.

Menurutnya, keputusan tersebut merupakan bagian dari pertimbangan internal perusahaan dan tidak serta merta mencerminkan kondisi industri kendaraan listrik di Indonesia.

"Mungkin karena kondisi global belum cukup menguntungkan," ujar Moeldoko di konferensi pers PERIKLINDO Electric Vehicle Show (PEVS) 2025, Selasa (22/4).

Baca Juga: LG Mundur dari Proyek Baterai EV, Aspebindo Nilai RI Perlu Strategi Baru Hilirisasi

Ia menambahkan, satu perusahaan yang memutuskan mundur tidak bisa dijadikan indikator goyahnya ekosistem EV nasional. Justru, Moeldoko melihat animo tinggi dari pelaku industri dan publik terhadap kendaraan listrik terus menguat.

"Penyelenggaraan PEVS kali ini ramai, pesertanya antusias, itu menunjukkan semangat berinvestasi di Indonesia tidak kendor," ujarnya.

Baca Juga: Proyek Rp 130 Triliun Batal! Konsorsium LG Tarik Diri dari Investasi di Indonesia

Ia juga menyebut bahwa dalam industri berskala besar seperti ini, dinamika bisnis termasuk keluar-masuknya investor adalah hal biasa. "Mungkin malah ada pihak lain yang senang karena persaingan berkurang. Tapi secara nasional, ekosistem EV tetap tumbuh," tegasnya.

Moeldoko menegaskan bahwa pemerintah dan asosiasi akan terus menjaga kepercayaan investor dan memastikan proyek-proyek strategis tetap berjalan, meskipun ada perubahan dalam komposisi pelaku investasinya.

Selanjutnya: Syarat & Cara Pengajuan KUR Syariah BSI April 2025, Tambah Modal Usai Lebaran

Menarik Dibaca: Rekomendasi 5 Film Indonesia Ini Berani Angkat Isu Sosial di Indonesia Loh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×