Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tanda-tanda musim hujan di Indonesia sudah mulai terlihat belakangan ini. PT ABM Investama Tbk (ABMM) selaku perusahaan batubara memastikan datangnya musim hujan tidak akan berpengaruh signifikan terhadap kegiatan produksi yang dilakukan perusahaan.
Direktur ABMM Adrian Erlangga menyampaikan, siklus musim hujan dalam beberapa tahun terakhir cenderung tidak teratur. Dalam hal ini, curah hujan tinggi tidak selalu terjadi saat awal tahun.
Baca Juga: United Tractors (UNTR) akan stop sementara produksi batubara saat curah hujan tinggi
Maka dari itu, perusahaan tambang dituntut untuk selalu siap dari segi operasional untuk mengantisipasi curah hujan tinggi.
ABMM sendiri akan tetap mengoperasikan tambangnya selama 24 jam kendati musim hujan tiba. Perusahaan ini sudah memiliki prosedur dalam mengantisipasi risiko kegiatan produksi batubara manakala hujan terus menerus terjadi.
Misalnya dengan menyediakan banyak pompa air di wilayah operasional tambang. Kemudian, pemeliharaan stockpile atau tempat penampungan batubara saat musim hujan juga ditingkatkan. “Kami juga menyiapkan penambahan lapisan pada jalan tambang untuk meminimalisir dampak hujan,” terang Adrian, Selasa (31/12).
Dengan berbagai prosedur antisipasi tersebut, ABMM diharapkan dapat mempertahankan produksi batubara sesuai target yang ditetapkan.
Baca Juga: Sepanjang 2019 sektor pertambangan turun drastis, begini prospeknya di 2020
Sekadar informasi, Adrian menyebut bahwa di tahun 2020, perusahaan membidik produksi batubara sebanyak 15 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News