Reporter: Herlina KD | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Meski hampir memasuki musim kemarau, namun produksi padi sepertinya masih bisa digenjot. Bahkan, pemerintah yakin angka ramalan II (aram II) untuk tanaman padi pada tahun ini akan lebih baik ketimbang periode yang sama tahun lalu.
Wakil Menteri Pertanian Bayu Krishnamurti memperkirakan angka ramalan II tanaman padi bisa lebih tinggi dari tahun lalu. "Saya optimistis Aram II tahun ini lebih tinggi dari aram II tahun lalu," ujarnya baru-baru ini.
Asal tahu saja, Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS) produksi padi tahun 2010 (ARAM II) diperkirakan sebesar 65,15 juta ton GKG, atau naik sekitar 1,17%. Nah, Bayu memperkirakan Aram II tahun ini sedikit lebih tinggi ketimbang tahun lalu.
Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir mengatakan melihat kondisi pertanaman saat ini, perkiraan Aram II tahun 2011 ini memang bisa lebih baik ketimbang periode yang sama tahun lalu." Apalagi, aram I tahun 2011 sudah lebih tinggi dari aram II tahun lalu yaitu sebesar 1,35%," ujarnya kepada KONTAN Kamis (2/6).
Winarno menambahkan, meski kondisi pertanaman padi tahun ini tidak lebih baik ketimbang tahun lalu, namun ia masih berharap tahun ini sedikit membaik dengan adanya musim kemarau di pertengahan tahun ini. "Sebab, kalau musim kemarau produktivitas dan kualitas padi bisa lebih baik ketimbang musim hujan," jelasnya.
Ia menggambarkan, tingkat produktivitas padi saat panen sampai April tingkat produktivitasnya hanya sekitar 3 ton - 3,5 ton per hektare (ha). "Menjelang Mei ketika hujan semakin berkurang, tingkat produktivitas padi bisa meningkat menjadi 4,5 ton - 5 ton per ha," katanya.
Nah, pada musim kemarau ini, Winarno berharap tingkat produktivitas tanaman padi bisa meningkat menjadi sekitar 6 ton per ha. Hanya saja, Winarno mengingatkan ancaman lain yang terjadi pada musim kemarau adalah adanya kekeringan atau kekurangan air di lahan sawah.
Menurutnya, dari 7 juta ha potensi areal tanam padi yang tersisa pada musim pertanaman kedua nanti. Tapi, "Dari jumlah itu, sekitar 2 juta ha adalah sawah tadah hujan yang sangat rawan kekeringan," jelas Winarno. Alhasil, hanya sekitar 5 juta ha lahan yang masih bisa diharapkan, apalagi kalau sifat musimnya kemarau basah.
Direktur Tanaman Serealia Kementerian Pertanian P. Dadih Permana juga mengungkapkan pada musim panen kedua nanti potensi luas lahan panen tinggal sekitar 4,6 juta ha. Pasalnya, dari total target luasan panen padi tahun 2011 yang sebesar 13,6 ha, hingga akhir Mei ini sudah tercapai sekitar 9 juta ha.
Winarno bilang, jika aram II tahun 2011 sesuai dengan perkiraan, maka masih ada harapan target produksi gabah sebesar 70,6 juta ton Gabah Kering Panen (GKP) tahun ini bisa tercapai. Dengan catatan, "Ketersediaan air untuk pengairan lahan di musim kering bisa dipenuhi," katanya.
Sementara itu, selesainya musim panen periode pertama tahun ini membuat harga gabah terus merangkak naik. "Di tingkat petani, harga gabah kualitas GKP Rp 3.218 per kg, atau naik 1,26% ketimbang bulan sebelumnya," ungkap Djamal, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS saat konferensi pers Rabu (1/6).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News