kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mustika Ratu masuk bisnis properti


Rabu, 29 April 2015 / 11:00 WIB
Mustika Ratu masuk bisnis properti
ILUSTRASI. Ini 5 Makanan Rendah Oksalat yang Menyehatkan Ginjal


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Produsen kosmetik PT Mustika Ratu Tbk tampaknya mulai mendiversifikasi usahanya di luar bisnis kosmetik. Salah satunya dengan masuk bisnis properti. Perusahaan ini bahkan sudah mulai merealisasikan dua proyek properti sekaligus, yaitu apartemen dan pergudangan.

Bimo Sebayang, Sekretaris Perusahaan Mustika Ratu mengatakan, dari dua proyek tersebut, proyek pergudangan yang paling mendekati tahap realisasi. "Kami sedang mengerjakan disain bangunan pergudangan," katanya kepada KONTAN, Selasa (28/4).

Emiten dengan kode saham MRAT ini kini memang tengan dalam program optimalisasi aset perusahaan. Apalagi, , Mustika Ratu punya lahan seluas 11 hektare (ha) di Cibitung, Bekasi. Lahan ini pula akan dikembangkan sebagai kawasan properti.

Manajemen MRAT akan membangun sekitar 70% dari lahan itu untuk kawasan pergudangan multiguna. Selain itu, akan ada rumah toko (ruko) di areal pergudangan itu. Gudang dan ruko ini nantinya ada yang dijual dan disewakan. "Tergantung investor, mau beli putus atau tidak. Yang pasti, kami tetap menjadi pengelola kawasan (township management)," jelas Bimo.

Untuk merealisasikan proyek ini, Mustika Ratu menyiapkan dana investasi Rp 500 miliar. Jika mengacu rencana awal, properti ini mulai dipasarkan kuartal ketiga tahun ini.  Target pembangunannya bisa tuntas 2017 nanti.

Sedang untuk proyek apartemen, Mustika Ratu belum bisa memastikan apakah properti ini bisa meluncur sesuai jadwal atau tidak. Sebab, ada faktor yang membuat MRAT menjadi tidak terlalu agresif meluncurkan apartemen ini.

Misal soal perizinan. Sebab, lahan seluas 11 hektare milik MRAT ada di kawasan industri. Ini pula yang membuat proses perizinan pembangunan apartemen sulit dan membutuhkan waktu yang cukup.

Perusahaan ini butuh waktu untuk mengubah peruntukan lahan dari kawasan industri menjadi komersial dan hunian. Apalagi, pengembangan di kawasan itu  untuk industri masuk menjadi program pengembangan pemerintah daerah setempat.

Selain itu, kondisi makro ekonomi yang belum stabil membuat permintaan properti  di pasar lokal termasuk apartemen belum stabil.

Namun, "Kalau ada peluang (penjualan apartemen yang lebih baik) pada periode berikutnya, kenapa harus buru-buru diluncurkan dalam waktu dekat ini,"  ujar dia.

Tertolong pemerintah

Kawasan Cibitung sendiri merupakan kawasan industri. Tentu ini  membutuhkan fasilitas penunjang seperti apartemen. Apartemen milik Mustika Ratu ini kelak akan menyasar segmen pasar menengah untuk kalangan pekerja dengan level manajer di kawasan industri Cibitung dan sekitarnya. "Kami mengejar konsumen yang memang end user, bukan sebagai investor," tandas Bimo.

Nantinya, proyek properti yang dijalankan Mustika Ratu ini ditargetkan berkontribusi 30% terhadap pendapatan konsolidasi perusahaan ini. Mustika Ratu tahun ini bidik target pertumbuhan pendapatan hingga 70% dibanding realisasi tahun lalu yang sebesar Rp 434,75 miliar, menjadi Rp 739,07 miliar. Dengan asumsi ini, kontribusi pendapatan bisnis properti setara Rp 221,72 miliar.

Manajemen Mustika Ratu sendiri optimistis target bisnis tahun ini bisa tercapai. Soalnya, saat ini pemerintah tengah gencar  menggenjot konsumsi produk lokal, seperti konsumsi jamu lokal.

Produk Mustika Ratu pun bisa masuk dari upaya pemerintah ini. "Kebijakan pemerintah terkait budidaya jamu mendukung target kinerja kami," timpal Bimo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×