Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Di bawah nahkoda baru PT PAL Indonesia (Persero) siap membereskan proyeknya. Sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT PAL juga ingin merestrukturisasi bisnisnya. Perusahaan ini baru memiliki direktur utama beberapa bulan lalu.
Budiman Saleh, Direktur Utama PT PAL Indonesia mengatakan, tahun ini belum ada proyek terbaru. Namun baru-baru ini pihaknya sudah meneken kerja sama dengan perusahaan Turki yang bergerak di bidang energi dan kapal pembangkit listrik Karadeniz Holdings Limited.
Rencananya, PT PAL akan memproduksi empat buah kapal pembangkit listrik berdaya 80 MW. Ini dengan nilai total yang disebut oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) senilai US$ 320 juta. Menurutnya butuh waktu empat bulan untuk pekerjaan desain, konstruksi tujuh bulan dan pekerjaan instalasi listrik memakan waktu enam bulan.
"Pendanaan dari pihak Turki dan sekarang sedang didetailkan mengingat ada penyertaan konten lokal dari Indonesia," kata Budiman saat dihubungi KONTAN, Senin (17/7).
Budiman mengaku PT PAL juga Indonesia telah mendapatkan kontrak pembangunan kapal sebagai pabrikan KDZ untuk pasar Asia Pasifik. "Untuk target pasar di Indonesia, Filipina, Vietnam, Guam, negara-negara Pasific termaasuk Australia," kata Budiman
Untuk diketahui floating power plant Powership milik KDZ yang telah dioperasikan di Indonesia yakni di Amurang, Manado dengan kapasitas 120MW, Medan dengan kapasitas 470MW, Ambon dengan kapasitas 120MW, Kupang dengan kapasitas 120MW, dan terakhir sedang pemasangan di Lombok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News