Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspor minyak sawit Indonesia mengalami penurunan hingga 11,68% di semester I 2020. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat, ekspor minyak sawit dan turunannya di semester I sebesar 15,50 juta ton lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni 17,55 juta ton.
Ketua Umum Gapki Joko Supriyono mengatakan, ekspor minyak sawit Indonesia secara bulanan sepanjang Januari-Juni 2020 ini pun tidak pernah lebih tinggi dibandingkan semester I 2019.
Baca Juga: Semester I 2020, produksi minyak sawit Indonesia capai 23,47 juta ton
"Ini sudah bisa kita tebak jawabannya karena 70% sawit kita harus diekspor dan hampir semua negara tujuan ekspor mengalami kontraksi demand karena lockdown sejak awal tahun," ujar Joko, Rabu (12/8).
Menurut Joko, hampir seluruh negara utama tujuan ekspor minyak sawit mengalami pelemahan permintaan yang signifikan. Namun, ekspor ke India dan Amerika Serikat masih tercatat naik masing-masing 23% dan 7%.
Meski ekspor ke India tumbuh 23%, tetapi Joko berpendapat hal ini disebabkan ekspor India di 2019 menurun cukup besar dibandingkan 2018. "Ini [ekspor ke India] sebenarnya bukan dibilang hebat karena tahun lalu India juga mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan sebelumnya. Mungkin ini terkompensasi sedikit dengan penurunan yang tajam di tahun 2019," ujar Joko.
Selain ke 2 negara tersebut, ekspor ke negara Pakistan juga tercatat meningkat 1%. Negara lain yang mencatat penurunan ekspor seperti ke China turun 43%, ke Timur Tengah turun 18%, Uni Eropa turun 9%, Bangladesh turun 22%, Afrika turun 11%.
Baca Juga: Analis prediksi kinerja emiten CPO di semester II masih positif, ini alasannya
Meski dari sisi volume, ekspor minyak sawit mengalami penurunan, Joko juga mengatakan dari sisi nilai, ekspor minyak sawit di semester I tercatat US$ 10,06 miliar atau meningkat sekitar 6,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya.