kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nelayan Kesulitan Melaut, Simak Upaya Perindo Menjaga Pasokan Bahan Baku Tetap Aman


Jumat, 02 September 2022 / 20:13 WIB
Nelayan Kesulitan Melaut, Simak Upaya Perindo Menjaga Pasokan Bahan Baku Tetap Aman
ILUSTRASI. Pengolahan produk ikan dan hasil laut siap ekspor oleh Perikanan Indonesia (Perindo).


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perikanan Indonesia (Persero) atau Perindo menyadari adanya kendala yang dihadapi oleh para nelayan yang memasok kebutuhan bahan baku ikan olahan dalam beberapa waktu terakhir. Sejumlah upaya pun coba dilakukan oleh Perindo untuk mengatasi kendala tersebut.

Direktur Utama Perikanan Indonesia Sigit Muhartono menyampaikan, banyak nelayan yang mengalami kesulitan memperoleh BBM. Padahal, BBM menjadi salah salah satu komponen utama dalam biaya operasional para nelayan, di samping biaya gaji Anak Buah Kapal (ABK).

Dengan kondisi seperti itu, para nelayan menjadi kesulitan melaut sementara biaya operasional kapal tetap harus ditanggung oleh mereka. 

“Hal itu menyebabkan berkurangnya produksi Perindo seiring kombinasi antara bahan baku produksi yang mahal dan pasokan ikan dari nelayan yang berkurang,” ungkap Sigit, Kamis (1/9).

Baca Juga: Sinar Mas Agribusiness & Food Edukasi Pencegahan Kebakaran Hutan untuk Siswa SD & SMP

Asal tahu saja, Perindo umumnya memperoleh pasokan bahan baku dari hasil tangkapan dari nelayan. Dalam hal ini, Perindo bertindak sebagai offtaker atau standby buyer bagi nelayan.

Kemudian, Perindo juga mendapat bahan baku dari hasil tangkapan dengan kapal milik perusahaan sendiri serta hasil tangkapan dari mitra pemilik kapal.

Sejauh ini, bahan baku ikan diperoleh Perindo dari wilayah kerja perusahaan tersebut yang terdiri dari 12 cabang dan 18 unit usaha. Adapun total mitra nelayan Perindo berada di kisaran 1.400 nelayan.

Untuk mengatasi kendala tadi, Perindo berusaha memastikan bahwa area penangkapan ikan yang dituju oleh kapal memang terdapat banyak ikan, sehingga pemakaian BBM dapat lebih terukur dan efisien.

Selain itu, Perindo berkomitmen melakukan pengolahan ikan dengan membuat produk tersebut memiliki nilai tambah melalui hilirisasi yang bernilai jual lebih tinggi, sehingga dapat menghasilkan margin keuntungan yang lebih besar.

Hal ini berlaku untuk produk olahan ikan yang bahan bakunya berasal dari hasil tangkapan kapal sendiri, nelayan, maupun mitra pemilik kapal.

Baca Juga: Punya Potensi Besar, Tanaman Kelapa Butuh Perbaikan di Sektor Hulu

Tak ketinggalan, Perindo juga memberikan bantuan berupa pasokan es kepada nelayan ketika mereka hendak berlayar menangkap ikan tanpa harus membayar di muka. 

“Hasil tangkapan ikan nelayan tersebut dibeli oleh Perindo, dan pasokan es tersebut diperhitungkan sebagai pengurang harga jual dari nelayan,” pungkas Sigit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×