kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

New normal, industri minuman beralkohol (minol) berharap pasar kembali pulih


Minggu, 28 Juni 2020 / 20:43 WIB
New normal, industri minuman beralkohol (minol) berharap pasar kembali pulih
ILUSTRASI. penjualan minuman keras, miras, minuman beralkohol, minol, di restoran/kafe di Jakarta Selatan, Minggu (9/8). KONTAN/Daniel Prabowo/09/08/2015


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Datangnya era new normal atau tatanan kehidupan baru yang ditandai dengan relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) bisa menjadi angin segar bagi kalangan dunia usaha. Inilah saatnya untuk memulihkan kinerja yang terpuruk akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Hal ini juga berlaku bagi pelaku industri minuman beralkohol (minol) di dalam negeri. Maklum saja, sebelumnya pembatasan aktivitas di sektor hotel, restoran, dan kafe (Horeka) mempersempit ruang gerak pelaku industri minol dalam memasarkan dan menjual produknya.

Kondisi ini dirasakan oleh  PT Delta Djakarta Tbk (DLTA). Ronny Titiheruw selaku Direktur DLTA mengatakan, pihaknya tetap melakukan penjualan produk dengan kanal yang terbatas.

Baca Juga: Diageo: Pasar minuman beralkohol Indonesia butuh waktu panjang untuk pulih

“Kami hanya mengandalkan supermarket dan hypermarket saja,” kata Ronny saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (25/6).

Hal serupa juga turut dirasakan oleh PT Bali Hai Brewery Indonesia (BHBI) yang mengandalkan pasar ekspor mengimbangi penjualan di kanal on-premise seperti horeka yang terdampak oleh penerapan PSBB.

“Bali Hai Brewery Indonesia menyiasati situasi tersebut dengan mengapalkan produk ke Korea Selatan dan Rusia, karena umumnya permintaan di pasar mancanegara masih cukup baik,” ungkap Erwin Ruffin, Marketing Manager BHBI.

Praktis, ruang gerak penjualan yang terbatas berdampak pada volume penjualan produk minol. Dendy A. Borman, Corporate Relations Director Diageo Indonesia menyebutkan,  volume penjualan para pemain minol di pasaran rata-rata turun sampai dengan 70% dibanding kondisi normal akibat turunnya daya beli masyarakat serta tidak beroperasinya kanal-kanal penjualan seperti restoran, kafe, dan lain-lain.

“Sebelumnya (di masa PSBB) konsumen mempunyai pilihan yang sangat terbatas dalam mengakses produk,” kata Dendy  kepada Kontan.co.id, Jumat (26/6).



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×