Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto
Kondisi serupa juga dirasakan oleh PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI). Sandra Pattenden, Direktur Keuangan MLBI bilang, penjualan minol MLBI tidak kebal dari efek gulir pandemi. Hal ini sudah tercermin pada kinerja perusahaan di tiga bulan pertama.
Baca Juga: Kena peringatan Kemendag gara-gara jualan minuman beralkohol, begini jawaban Blibli
Mengintip laporan keuangan interim perusahaan, penjualan produk alkohol MLBI tercatat turun 21,41% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 528,68 miliar di kuartal I 2020.
Padahal, penjualan produk alkohol MLBI mampu mencapai Rp 761,75 miliar di kuartal I tahun sebelumnya. Akibatnya, total penjualan bersih MLBI merosot 17,64% yoy dari Rp 761,75 miliar di kuartal I 2019 menjadi Rp 627,35 miliar di kuartal I 2020.
“Ini akibat menurunnya pariwisata di Bali dan pembatasan di penjualan on trade sebagai bagian dari upaya menghambat penyebaran wabah (corona),” kata Sandra kepada Kontan.co.id, Jumat (26/6).
Maka dari itu, pemain industri minol tidak ingin melewatkan kesempatan yang ada. Pemain-pemain ini telah menyiapkan strategi untuk menangkap peluang pemulihan pasar pasca pelonggaran PSBB.
Diageo Indonesia misalnya, produsen minol yang dikenal melalui brand Smirnoff, Captain Morgan, dan Mr. Dowell’s ini bakal fokus melakukan inovasi-inovasi produk serta menggencarkan kegiatan pemasaran dengan menyasar konsumen yang sudah cukup umur, yakni berusia 21 tahun ke atas.
Salah satunya caranya ialah dengan meluncurkan program “First Drink on Us” disebanyak 50 outlet yang sudah diseleksi. Melalui program ini, Diageo Indonesia akan memberikan minuman pertama secara gratis bagi konsumen yang mengunggah 1 dari 4 koleksi produk highball Diageo seperti Johnie & Ginger, Johnie & Lemon, Johnie & Peach, serta Johnie & Green Tea.
Baca Juga: Bali Hai Brewer Indonesia harapkan angin segar dari relaksasi PSBB