kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Nissan memperkuat pasar dobel kabin


Jumat, 12 Desember 2014 / 11:36 WIB
Nissan memperkuat pasar dobel kabin
ILUSTRASI. Kenali gejala-gejala serangan jantung yang dapat diatasi dengan menjaga pola hidup yang sehat


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Nissan Motor Indonesia (NMI),  agen pemegang merek (APM) Nissan terus berusaha mendongkrak penjualan mobilnya dengan mengeluarkan mobil niaga. Untuk segmen ini, Nissan akan mendatangkan versi terbaru pikap dobel kabin Navara. Rencananya Nevara baru ini meluncur Maret 2015. 

Versi terbaru Navara ini diharapkan bisa mendongkrak penjualan Nissan yang melambat. "Nissan mencoba peruntungan di kendaraan komersial," jelas Budi Nur Mukmin, General Marketing Strategy and Communication Division PT NMI, Rabu (10/12). 

Untuk pasar pikap dobel kabin ini, Budi tak mau muluk-muluk memasang target. Banyak pertimbangan untuk mematok penjualan di segmen pikap dobel kabin ini. Apalagi, kompetitor Navara terbilang cukup banyak dan tangguh, antara lain: Mitsubishi Strada Triton, Toyota Hilux dan Isuzu Dmax. 

Adapun dari sisi penjualan, sepanjang tahun ini penjualan Navara tidak begitu kencang. Pada periode Januari sampai Oktober 2014 lalu, penjualan Navara hanya 270 unit. Namun begitu, kehadiran versi terbaru Navara diharapkan bisa mendongkrak penjualan menjadi 1.500 unit per tahun.

Agar penjualan bisa berkibar, Nissan akan melakukan pendekatan ke perusahaan tambang dan migas. Tak hanya itu, Nissan juga akan menyasar segmen pasar ritel, yang selama ini menggunakan mobil pikap single cabin. 

Untuk diketahui, sepanjang tahun 2014 ini Nissan telah melakukan beragam cara untuk mengerek penjualan. Termasuk melakukan cuci gudang dan memberikan diskon besar untuk produk lama. Namun karena kompetitor melakukan strategi diskon serupa, membuat cara Nissan ini kurang ampuh mengerek jualan. 

Kondisi penjualan Nissan bertambah berat saat pemerintah memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada bulan November 2014 lalu. Namun, manajemen Nissan realistis melihat kondisi pasar ini dengan cara memangkas target penjualannya.

Pada periode penjualan tahun fiskal ini (April 2014 - Maret 2015), Nissan memutuskan untuk menurunkan target penjualan dari patokan semula sebanyak 50.000 unit per tahun. "Perkiraan saya penjualan kurang dari target, turun sekitar 10% dari target menjadi 45.000 unit," jelas Budi.

Adapun pada periode Januari-Oktober 2014, penjualan Nissan keseluruhan baru mencapai 29.840 unit atau turun 42% dari periode yang sama tahun 2013 sebanyak 51.742. Walaupun penjualan Nissan turun, namun perusahaan masih bisa berharap dari penjualan mobil low cost green car merek Datsun yang sudah terjual 15.035 unit sampai Oktober 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×