Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nojorono Tobacco International tetap membuka peluang untuk melakukan diversifikasi bisnis.
Ketika ditanyai seputar peluang masuk ke bisnis rokok elektrik, Managing Director PT Nojorono Tobacco International Arief Goenadibrata mengungkapkan, pihaknya tak menutup peluang untuk potensi bisnis yang ada.
"(Nojorono) tidak menutup kemungkinan melihat potensi atau peluang pengembangan diversifikasi bisnis lainnya, termasuk melirik pada produk atau jasa lainnya dengan terobosan - terobosan baru," ungkap Arief kepada Kontan, Minggu (22/5).
Baca Juga: Kenaikan Tarif PPN Jadi 11% Berdampak Pada Bisnis Rokok, Ini Respons Pengusaha
Arief melanjutkan, untuk saat ini Nojorono Kudus berfokus pada pengembangan bisnis eksisting yakni produk rokok dan jasa distribusi. Adapun, dalam pengembangan bisnis yang dilakukan, Nojorono Kudus juga menyiapkan sejumlah langkah strategis bisnis untuk beradaptasi dengan tren pasar.
Menurutnya, upaya ini dilakukan sebagai antisipasi atas ketidakpastian kondisi global sejak pandemi covid-19.
Baca Juga: Harga Rokok Ngepul Duluan, Meski PPN Belum Naik
Mengutip pemberitaan Kontan, Ketua Umum Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), Aryo Andrianto mengatakan pada tiga tahun belakangan, banyak perusahaan besar yang mulai memasuki pasar rokok elektrik Tanah Air. Hal ini membuat persaingan di dalam industri vape semakin ramai dan ketat.
“Perusahaan besar tersebut melirik pasar Indonesia karena melihat potensi pasar yang besar yakni 80 juta perokok dan sudah ada regulasi yang cukup mendukung industrinya,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (22/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News