kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.435   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.141   34,56   0,49%
  • KOMPAS100 1.040   6,83   0,66%
  • LQ45 812   5,50   0,68%
  • ISSI 225   1,86   0,83%
  • IDX30 424   3,56   0,85%
  • IDXHIDIV20 510   8,47   1,69%
  • IDX80 117   0,83   0,71%
  • IDXV30 122   2,00   1,67%
  • IDXQ30 139   1,66   1,21%

Nojorono Tobacco International Membuka Peluang untuk Melakukan Diversifikasi Bisnis


Minggu, 22 Mei 2022 / 18:03 WIB
Nojorono Tobacco International Membuka Peluang untuk Melakukan Diversifikasi Bisnis
ILUSTRASI. Aktivitas Pabrik Rokok Nojorono


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nojorono Tobacco International tetap membuka peluang untuk melakukan diversifikasi bisnis.

Ketika ditanyai seputar peluang masuk ke bisnis rokok elektrik, Managing Director PT Nojorono Tobacco International Arief Goenadibrata mengungkapkan, pihaknya tak menutup peluang untuk potensi bisnis yang ada.

"(Nojorono) tidak menutup kemungkinan melihat potensi atau peluang pengembangan diversifikasi bisnis lainnya, termasuk melirik pada produk atau jasa lainnya dengan terobosan - terobosan baru," ungkap Arief kepada Kontan, Minggu (22/5).

Baca Juga: Kenaikan Tarif PPN Jadi 11% Berdampak Pada Bisnis Rokok, Ini Respons Pengusaha

Arief melanjutkan, untuk saat ini Nojorono Kudus berfokus pada pengembangan bisnis eksisting yakni produk rokok dan jasa distribusi. Adapun, dalam pengembangan bisnis yang dilakukan, Nojorono Kudus juga menyiapkan sejumlah langkah strategis bisnis untuk beradaptasi dengan tren pasar.

Menurutnya, upaya ini dilakukan sebagai antisipasi atas ketidakpastian kondisi global sejak pandemi covid-19.

Baca Juga: Harga Rokok Ngepul Duluan, Meski PPN Belum Naik

Mengutip pemberitaan Kontan, Ketua Umum Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), Aryo Andrianto mengatakan pada tiga tahun belakangan, banyak perusahaan besar yang mulai memasuki pasar rokok elektrik Tanah Air. Hal ini membuat persaingan di dalam industri vape semakin ramai dan ketat.  

“Perusahaan besar tersebut melirik pasar Indonesia karena melihat potensi pasar yang besar yakni 80 juta perokok dan sudah ada regulasi yang cukup mendukung industrinya,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (22/5).  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×