Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Sanny Cicilia
BEKASI. Sampai pada kuartal terakhir 2016, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) telah mencatatkan lebih dari 60% dari target pendapatan pra penjualan alias marketing sales. Perusahaan ini yakin, bisa memenuhi target hingga tutup tahun nanti.
Asal tahu, sepanjang tahun 2016 Jababeka membidik marketing sales sebesar Rp 1,4 triliun. "Kami masih sesuai target kok, kami tidak merevisi target," kata Budianto Liman, Direktur Utama PT Kawasan Industri Jababeka Tbk, Senin (10/10).
Tak mau dibilang asal optimistis, sumber keyakinan Jababeka adalah Kawasan Industri Kendal di Jawa Tengah. Perusahaan properti berkode saham KIJA di Bursa Efek Indonesia tersebut berencana membuka kawasan industri tersebut pada pertengahan November 2016.
Meskipun baru akan buka, layaknya pengembang properti lain, Jababeka sudah menjajakan Kawasan Industri Kendal. Menurut catatan KONTAN, sepanjang enam bulan pertama tahun ini, kawasan tersebut telah menyumbang marketing sales Rp 60 miliar. Jumlah itu setara dengan 23,81% dari target tahunan yakni Rp 252 miliar.
Jababeka mengakui, perolehan marketing sales tak terlepas dari peran serta mitra bisnis mereka yakni Sembcorp Development Ltd. Saat ini, perusahaan yang sudah membeli lahan di Kawasan Industri Kendal berupa perusahaan dari industri makanan dan minuman, furnitur dan peralatan olahraga.
Harga jual lahan Kawasan Industri Kendal saat ini mencapai Rp 1,2 juta per meter persegi (m²). Manajemen Jababeka mengatakan, harga tersebut naik 20% dalam periode year to date (ytd).
Selain kawasan industri di Kendal, Jababeka mengandalkan kawasan industri di Morotai, Maluku. Tak ketinggalan, mereka juga akan memacu penjualan kawasan industri lain yang sudah eksisting.
Sadar persaingan bisnis kawasan industri semakin sengit, Jababeka bahkan sudah merancang rencana tahun depan. Perusahaan itu bermaksud mengintegrasikan kawasan industri menjadi kawasan pariwisata.
Agar rencana berjalan mulus, Jababeka akan mengajak para tenant di dalam kawasan industri untuk bersinergi. Kalau Jababeka akan mendapatkan keuntungan berupa peningkatan nilai jual kawasan industri, para tenant akan menikmati manfaat promosi. "Bukan hanya di Jababeka saja, kami juga akan buka di Kendal dan Morotai," beber Budianto.
Selain bisnis kawasan industri, Jababeka tak lupa akan memperkuat bisnis pembangkit listrik. Perusahaan itu mengaku tengah mempersiapkan pembangunan pembangkit listrik baru di Cikarang.
Dalam paparan publik dua tahun silam, manajemen Jababeka menuturkan ingin membangun pembangkit listrik kedua di Cikarang dengan dengan kapasitas 130 megawatt (MW). Nilai investasinya sekitar US$ 120 juta.
Pembangkit listrik itu akan melengkapi pembangkit listrik Bekasi Power Plant berkapasitas 130 mega watt (MW) yang sudah beroperasi. Proyek tersebut berjalan di bawah PT Bekasi Power.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News