kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Nusantara Energy garap energi di Banyuwangi


Rabu, 01 Juli 2015 / 11:37 WIB


Reporter: Putri Kartika Sinaga | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Nusantara Energy Plant Indonesia akan berinvestasi di kawasan industri Banyuwangi atau Kampe Industrial Estate Banyuwangi. Untuk investasi ini, Nusantara Energy akan merogoh kocek US$ 1,6 miliar.

Nantinya, Nusantara Energy membagi investasi untuk membangun liquefied natural gas (LNG) floating storage regasification unit (FSRU), kilang mini, dan pembangkit listrik. Junaidi Elvis, Presiden Direktur Nusantara Energy bilang, saat ini pihaknya masih dalam proses perizinan proyek. Tapi, rencananya NEPI akan menempati lahan seluas 50 hektare (ha) dari total lahan Kampe Industrial Estate Banyuwangi seluas 2.441 ha.

"Untuk kapasitas pembangkit listrik 1.000 megawatt (MW), tetapi masih kami hitung nanti angka pastinya," terang Junaidi, Selasa (30/6).

Junaidi menambahkan, untuk proyek kilang mini dipersiapkan untuk memproduksi mogas dan avtur berkapasitas 3.000 barel per hari. Sedangkan untuk proyek FSRU dipersiapkan untuk kapasitas 100.000 metrik ton (MT). Bahan baku yang digunakan impor dari Vitol Asia Pte Ltd yang berbasis di Singapura.

Imam Haryono, Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri, Kementerian Perindustrian menyebut, pihaknya masih mempersiapkan lahan. Maklum, kawasan industri ini belum selesai dibangun. "Kami cek status lahan agar bisa dikelola swasta," jelas Imam.

Sambil menunggu kesiapan lahan, Nusantara Energy mendapatkan persetujuan tax holiday selama 10 tahun dari Badan Koordinasi Penanaman Modal. Jika sesuai rencana, pembangunan proyek energi di Banyuwangi ini rampung selama 36 bulan untuk kapasitas 1.000 MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×