kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Nusantara Infrastructure (META) segera operasikan PLTMH Lau Gunung


Rabu, 15 April 2020 / 18:58 WIB
Nusantara Infrastructure (META) segera operasikan PLTMH Lau Gunung
ILUSTRASI. Logo PT Nusantara Infrastructure Tbk


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) segera mengoperasikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) Lau Gunung. Mengingat, hingga Maret 2020, progres proyek tersebut telah mencapai 90%.

GM Corporate Affairs META Deden Rochmawaty mengatakan, sepanjang kuartal I-2020 perusahaan telah menggelontorkan dana sebesar Rp 378 miliar guna menyelesaikan proyek tersebut. "Kami proyeksikan mulai beroperasi di tahun ini juga," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (14/4).

Untuk itu, perusahaan menilai kebutuhan sisa anggaran penyelesaian proyek tersebut sebesar Rp 42 miliar. Nantinya, PLTMH dengan total kapasitas 15 megawatt (MW) ini bakal siap melayani sekitar 10.000 rumah tangga di dua wilayah Kabupaten Dairi dan Kabupaten Karo.

Baca Juga: Corona meluas, META dan CMNP catatkan penurunan lalu lintas tol hingga 50%

Dengan begitu, setelah proyek tersebut beroperasi total kapasitas sektor energi META menjadi 30 MW. Rinciannya 15 MW di PLTMH Lau Gunung dan 15 MW di pembangkit listrik biomasa di Siantan, Mempawah, Kalimantan Barat.

Berdasarkan laporan keuangan META, sektor energi menjadi salah satu pilar pendapatan perusahaan. Buktinya, di kuartal III-2020 tercatat, pendapatan dari tenaga listrik menjadi tertinggi setelah tol sebesar Rp 111,73 miliar dari total pendapatan Rp 468,91 miliar.

Sebagai catatan, META menjalankan lini bisnis energi melalui entitas anak, PT Energi Infranusantara (EI). Anak usaha tersebut didirikan pada 2012 dengan tujuan berinvestasi di sektor energi, khususnya energi terbarukan.

Baca Juga: Dua proyek Nusantara Infrastructure (META) siap beroperasi tahun ini

Pada tahun yang sama, EI mengakuisisi 45% saham PT Inpola Meka Energi (IME). Perusahaan tersebut fokus untuk pengembangan pembangkit hidro, Lau Gunung Hydro Power Plant di Tanah Pinem, Sumatra Utara.

Selanjutnya, EI juga telah mengakuisisi 80% saham di PT Rezeki Perkasa Sejahtera Lestari (RPSL) pada 2018. RPSL merupakan independent power producer (IPP) yang menjalankan pembangkit listrik biomasa di Siantan, Mempawah, Kalimantan Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×