kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Oktober 2013, terminal gas Bosowa beroperasi


Kamis, 05 September 2013 / 17:56 WIB
Oktober 2013, terminal gas Bosowa beroperasi
ILUSTRASI. Masyarakat akan diberikan kesempatan untuk menukarkan uang rupiah lamanya pada layanan mobil kas BI. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Bosowa Duta Energasindo memastikan proyek Terminal Liquid Propane Gas (LPG) di Makassar bakal beroperasi pada Oktober 2013. Pengoperasian terminal tersebut diketahui mundur dari target sebelumnya yaitu pada 8 September 2013.
 
Erwin Aksa, CEO Bosowa Group, mengatakan pengerjaan proyek terminal LPG yang diklaim menjadi terminal LPG terbesar di kawasan Timur Indonesia tersebut sudah rampung sekitar 95%.

"Kalau tidak ada halangan, rencananya Oktober ini bakal beroperasi," katanya kepada wartawan dalam diskusi bertajuk "Darurat Ekonomi Indonesia" yang digelar harian ekonomi Kontan, Kamis (5/9/2013).

Jika beroperasi, terminal tersebut bakal memiliki kapasitas sebesar 10.000 metrik ton yang terbagi atas empat penampung masing-masing 2.500 metrik ton.

Terminal itu, dilengkapi dengan fasilitas dermaga dan truk pengangkut yang mampu mendistribusikan elpiji hingga 2.000 metrik ton per hari. Selain itu, juga mampu memenuhi kebutuhan elpiji di Sulawesi Selatan hingga 700 metrik ton per hari.

Tunda Terminal LPG Banyuwangi

Sementara itu, akibat pelemahan nilai tukar rupiah dan naiknya bunga kredit, Bosowa juga bakal menunda sejumlah proyek yang belum berjalan. Salah satunya yaitu proyek terminal gas cair di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, lewat anak usahanya PT Mulia Inti Petronusa.

"Untuk dapat pembiayaan perbankan memang agak berat saat ini. Apalagi proyek yang kami ingin bangun itu mungkin saja dianggap tidak 'bankable' sehingga bank tidak mau memberikan pinjaman untuk pembangunan proyek Bosowa," katanya.
 
Menurut Erwin, saat ini mata uang rupiah terus melemah terhadap dollar Amerika Serikat. Otomatis investasi baru yang menggunakan pembiayaan dolar menjadi sangat mahal. "Dengan demikian, bakal ada penundaan proyek. Tapi untuk proyek yang sudah jalan tidak mungkin kami hentikan," katanya. (Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×