kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Oktober, penggarap tol Cisumdawu diumumkan


Rabu, 13 Agustus 2014 / 10:16 WIB
Oktober, penggarap tol Cisumdawu diumumkan
ILUSTRASI. Cara merekam video call Telegram.


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pendaftaran tender prakualifikasi proyek jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) seksi II fase II resmi ditutup 11 Agustus lalu. Hingga hari terakhir penutupan pendaftaran, sekitar 83 perusahaan yang mengikuti tender ruas jalan tol yang kelak menghubungkan Tanjungsari - Sumedang itu.

Langkah selanjutnya, Kementerian Pekerjaan Umum sebagai pemilik hajatan akan menentukan siapa pemenang tender prakualifikasi sebelum menggelar lelang pengerjaannya. "Diperkirakan akhir Oktober sudah ketauan siapa pemenang tender prakualifikasi dan tahun ini harus sudah mulai dikerjakan," ujar Djoko Murjanto, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum kepada KONTAN, kemarin (12/8).

Di antara 83 peserta tender proyek senilai Rp 2,5 triliun itu, muncul nama perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) yang turut bersaing untuk memenangkan tender. Sebut saja, PT Wijaya Karya Tbk, PT Hutama Karya Tbk dan PT Waskita Karya Tbk.

Wijaya Karya, perusahaan jasa konstruksi yang sebelumnya telah memenangkan tender jalan tol Cisumdawu seksi II fase I, ngebet agar kembali kembali terpilih sebagai pemenang. "Kami sih mau ikut lagi, kan yang pengerjaan seksi II fase I kami sudah ikut," ujar Natal Agrawan, Sekertaris Perusahaan Wijaya Karya kepada KONTAN, (12/8).

Mitra bisnis dari China

Namun, Wijaya Karya menyatakan tak akan kembali menggandeng dua mitra bisnis yang dia gandeng tatkala menggarap tender seksi II fase I, yakni Shanghai Contractor Group dan Waskita Karya. Melainkan, perusahaan berkode WIKA di Bursa Efek Indonesia ini akan beralih menggandeng sebuah mitra bisnis asal China.

Sayang, Natal belum mau menjelaskan rinci besar porsi penggarapan proyek yang dijukan Wijaya Karya. Dia hanya bilang, mitra asing yang akan digandeng nanti, bakal mendapat jatah lebih besar.

Perusahaan jasa konstruksi lain, Hutama Karya juga mengakui mengikuti tender tersebut. Namun, Ari Widiyantoro, Sekertaris Perusahaan Hutama Karya belum mau berbagi cerita tentang siapa mitra bisnis yang digandeng.

Sebagai informasi, Kementerian PU atau pemerintah mendapat jatah mengerjakan seksi II baik fase I maupun fase II tol Cisumdawu. Proyek ini direncanakan akan menempuh enam seksi pengerjaan. Nah, sisa seksi, yakni seksi I, III, IV, V dan VI, bakal dilempar kepada swasta.

Doko menargetkan proyek jalan tol yang menjadi bagian pemerintah tersebut bisa lebih dulu dibangun dibandingkan lima seksi lain. Pertimbangan Djoko, dengan sifat proyek pemerintah yang tidak mempertimbangkan syarat pembebasan lahan, harusnya pengerjaan konstruksi bisa dilakukan lebih dahulu.

Mengenai pendanaan, dua fase pekerjaan seksi II akan menggunakan dana pinjaman dari China senilai Rp 2 triliun. "China akan memegang porsi pendanaan 90% dan sisanya 10% berasal dana APBN murni," terang Djoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×